15 Penulisan Bahasa Indonesia yang Sering Salah. Hayo, Apakah Kamu Juga?

Penulisan Bahasa Indonesia Yang Sering Salah

Artikel ini berisi tentang beberapa penulisan Bahasa Indonesia yang sering salah digunakan. Hayo, apakah kamu juga sering melakukannya?

Bahasa Indonesia adalah bahasa ibu bagi bangsa ini. Kita sudah gunakan setiap harinya, baik dari segi tulisan maupun ucapan. Meskipun bahasa ini sudah kita gunakan dari sejak lahir, masih ada saja lho kesalahan dalam penulisan kosakata bahasa Indonesia untuk orang Indonesia sendiri! Bahkan, kadang kita tidak menyadari kalau menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Akhirnya, malah semakin menyesatkan orang lain juga deh mengenai tulisan mana yang benar dan salah.

Hayo, coba cek deh siapa tahu penulisan kamu juga sering salah? Penulisan kosakata seperti apa saja sih yang seringkali salah tulis? Yuk, cek penulisan berikut ini!

1. Silahkan atau Silakan?

silahkan atau silakan

Kalau lagi datang ke suatu tempat, sering nggak sih mendengar sapaan seperti, “silahkan masuk”? Walaupun nggak sering, tapi pasti pernah, ya. Kita pun jadi berasumsi bahwa tulisan yang tepat adalah silahkan. Kalau begini ceritanya, kamu harus koreksi nih karena tulisan yang tepat adalah silakan.

Alasannya, dalam KBBI tidak ditemukan kata dasar “silah”, namun adanya kata “sila”. Kata “sila” itu sendiri memiliki artian sudilah kiranya, yaitu kata perintah yang halus.

Baca juga: Selingkung Bisa Bikin Setiap Media Punya Gaya Bahasa yang Berbeda, Kok Bisa?

2. Antri atau Antre?

antri atau antre

 

*lagi jalan-jalan bareng teman*

“Cuy, mau makan, nggak? Laper, nih. Kita ke resto itu yuk, kayaknya enak.”

“Yuk! Tapi, rame banget, bro! Banyak yang antri order. Kita cari yang nggak begitu rame kali, yak.”

Menurut kamu, penulisan kata antri di pembicaraan tadi sudah tepat belum? Ya, cara penulisan ini juga salah, dan yang tepat adalah antre. Meski seringkali kita temukan penulisan “mohon mengantri” di tempat umum, seperti di halte, stasiun, atau tempat lainnya, tetapi jangan sampai ikutan salah, ya!

3. Sekedar atau Sekadar?

sekedar atau sekadar 

Kalau sedang membuat tulisan, biasanya kamu lebih menulis kata sekedar atau sekadar? Untuk kamu yang sudah menggunakan kata sekadar, selamat kamu sudah tepat! Hehe. Menuliskan kata sekedar itu salah karena dalam KBBI, tidak terdapat kata dasar “kedar”, yang ada adalah “kadar”. Jadi, yang tepat adalah sekadar ya!

4. Dimana atau Di mana?

dimana atau di mana  

“Lagi dimana?”

“Kamu dimana? Aku udah di lokasi, nih.”

“Dimana, wey! Bilangnya otw, tapi nggak sampe-sampe!”

Kamu pasti sering menggunakan kata “dimana”. Sebenarnya, penggunaan yang tepat itu dimana atau di mana, sih? Ternyata, penulisan kata dimana itu kurang tepat, guys! Apabila kita merujuk dengan pedoman EYD (Ejaan yang Disempurnakan), setiap kata depan, seperti di- dan ke-, harus ditulis terpisah jika menunjukkan tempat.

Jadi, bagi kamu yang masih salah penulisan, yuk, ubah ke penulisan kata yang tepat, ya!

5. Aktifitas atau Aktivitas?

aktifitas atau aktivitas

 

Nah, untuk penulisan kata ini ada pengecualian, nih! Mungkin kamu sudah mengecek di kamus KBBI bahwa hanya menemukan kata dasar aktif, jadi kamu menulisnya dengan tulisan aktifitas. Tapi, yang benar sebetulnya adalah aktivitas, lho!

Kenapa? Kita perlu ingat bahwa kosakata ini merupakan kata serapan dari bahasa asing. Di bahasa Indonesia, kata asing diserap baik dalam bentuk kata dasar maupun kata berimbuhan. Sesuai kaidah, imbuhan asing yang berakhiran -ity akan diserap bersama kata dasarnya. Maka dari itu, kata asing active tetap diserap menjadi aktif sedangkan untuk activity diserap menjadi aktivitas. Untuk contoh kata lainnya, misalnya seperti penulisan kata efektif dengan efektivitas. Paham, ya?

6. Praktek atau Praktik? 

praktek atau praktik

 

Ayo ngaku, apakah kamu lebih sering menggunakan kata praktek daripada praktik? Sama dengan sebelumnya, kata ini juga merupakan kata serapan dari bahasa Inggris practice. Untuk setiap kata yang memiliki akhiran -ic, maka perubahan yang tepat ke dalam bahasa Indonesia menggunakan -ik, sehingga penulisan yang tepat adalah praktik. Ini juga berlaku untuk penulisan yang benar adalah malapraktik bukan malapraktek, ya!

7. Analisa atau Analisis?

analisa atau analisis 

Kalau lagi membuat tulisan ilmiah, pernah nggak kita menggunakan kata analisa atau analisis? Kata ini juga merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu analysis. Dalam penyerapan ke dalam bahasa Indonesia, akhiran -ysis berubah menjadi -isis. Jadi dicatat ya, yang benar adalah analisis bukan analisa!

8. Nasehat atau Nasihat?

nasehat atau nasihat

 

Tahukah kamu kalau kata ini merupakan kata serapan dari bahasa Arab? Kata ini berasal dari kata kerja “nashaha” yang berarti “khalasha”, yaitu murni serta bersih dari segala kotoran. Lalu, yang benar nasehat atau nasihat? Yang tepat adalah nasihat karena dalam penyerapan bahasa Arab ke bahasa Indonesia, yang berkaitan dengan perubahan bunyi huruf harus disesuaikan dengan ciri khas Indonesia melafalkannya. Maka dari itu, penulisan huruf vokal yang tepat menggunakan i bukan e.

9. Resiko atau Risiko?

resiko atau risiko 

Masih sering menggunakan kata resiko? Mulai sekarang, ayo ubah tulisanmu yang benar menjadi risiko! Kata ini diambil dari bahasa Inggris risk. Kalau kita mau coba cek di KBBI, maka kita akan menemukan arti dari kata risiko, yaitu akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.

10. Perduli atau Peduli?

perduli atau peduli

Kita pastinya sering menggunakan kata yang satu ini untuk menggambarkan rasa perhatian kita kepada orang lain. Ternyata, penulisan kata yang satu ini juga sering keliru nih, dituliskan menjadi perduli, padahal yang tepat adalah peduli. Makanya, yuk mulai peduli dengan penulisan bahasa Indonesia yang benar! Hihi.

11. Ijin atau Izin?

ijin atau izin

Apa kamu masih bingung dengan penulisan kata yang satu ini? Yang benar tuh ijin atau izin, ya? Hehe… Ternyata, penulisan yang benar itu adalah izin, guys. Penulisan kata ijin mungkin masih banyak ditemukan karena mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keluaran tahun 1988. Namun, menurut KBBI keluaran terbaru, kata ijin sudah tidak baku lagi, dan bentuk kata bakunya adalah izin.

12. Jaman atau Zaman?

jaman atau zaman

Kamu pasti mendengar istilah, “kids jaman now”, deh, yang artinya anak jaman sekarang atau anak masa kini. Pada istilah tersebut, terdapat penulisan kata jaman. Hayo, menurutmu, apakah penulisan kata jaman sudah tepat? Wehehehe… Jangan salah, ya. Penulisan yang betul menurut KBBI adalah zaman, bukan jaman

13.  Nafas atau Napas?

nafas atau napas

Siapa yang masih ragu dalam menulis kata yang satu ini? Menurutmu, mana yang benar nih, nafas atau napas? Menurut KBBI, penulisan yang baku adalah napas. Ini juga berlaku pada kata “bernapas” dan “pernapasan”, ya. Kalau kata hafal dan hapal, yang benar yang mana? Coba kita cek penjelasannya di bawah!

14. Hapal atau Hafal?

hapal atau hafal

Manakah kata yang baku, hapal atau hafal?

Kata hapal atau hafal banyak sekali kita gunakan, dan sering dianggap sebagai kata yang tepat menurut EYD. Padahal, hanya satu kata yang tepat, lho! Kalau menurut KBBI, penulisan yang tepat adalah hafal guys, bukan hapal. Kata ini mengandung arti, telah masuk ke dalam ingatan, atau bisa menyebutkan sesuatu di luar kepala. Jadi, apakah kamu sudah mulai hafal dengan penulisan istilah bahasa Indonesia yang benar?

15. Fikir atau Pikir?

fikir atau pikir

 

Selanjutnya, yang benar fikir atau pikir? Penulisan kata yang baku menurut KBBI adalah pikir. Kenapa? Kata ini merupakan serapan dari bahasa Arab, yaitu fikir. Namun, kita menggunakan pikir karena lebih cocok dengan pelafalan orang Indonesia. Ini juga berlaku untuk penulisan kata “pikiran”, “berpikir”, “terpikirkan”, dan sebagainya, ya. 

Oke, itu dia beberapa informasi mengenai penulisan kata bahasa Indonesia yang tepat. Bagaimana? Apakah kamu termasuk salah satu yang sering melakukan kesalahan penulisan tadi? Mulai sekarang, yuk perbaiki cara penulisan kita, supaya sesuai dengan aturan yang ada dan nggak menyesatkan orang lain juga, ya! Hehe

Tunjukkan kalau kita bangsa Indonesia, bisa berbahasa Indonesia yang baik yuk! 😀

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Ruangguru