Sejarah Peradaban Tiongkok Kuno | Sejarah Kelas 10
Di masa kini, Tiongkok dikenal sebagai negara maju yang memiliki inovasi sangat tinggi di bidang teknologi. Ternyata, Tiongkok memang sudah eksis sejak zaman kuno. Seperti apa ya sejarahnya? Yuk simak artikel Sejarah kelas 10 berikut ini!
—
Kamu pernah kepikiran nggak sih kalau peradaban Tiongkok kuno itu ternyata salah satu yang paling hebat sepanjang sejarah manusia? Di saat banyak daerah lain masih berburu dan meramu, mereka sudah membangun kota, membuat tulisan, dan bahkan punya sistem pemerintahan.
Bayangkan aja, ribuan tahun lalu peradaban ini sudah memiliki teknologi dan pengetahuan yang maju. Makanya nggak heran kalau pengaruh peradaban Tiongkok kuno masih terasa sampai zaman sekarang.
Peradaban Tiongkok kuno berkembang di lembah Sungai Kuning (Huang Ho) dan lembah Sungai Panjang (Sungai Yangtze), yang subur dan cocok untuk pertanian. Lingkungan ini sangat mendukung terbentuknya masyarakat yang menetap, berladang, dan akhirnya membentuk kota serta pemerintahan.
Dari sinilah awal mula berdirinya dinasti-dinasti besar yang punya pengaruh kuat dalam sejarah dunia. Yuk, kita telusuri lebih dalam tentang berbagai aspek penting dari peradaban ini!
Baca Juga: Peradaban Yunani Kuno: Sejarah, Raja, dan Peninggalannya | Sejarah Kelas 10
Apa itu Peradaban Tiongkok Kuno?
Guys, mungkin kalian bingung, kenapa disebut peradaban “kuno”, padahal Cina atau Tiongkok masih ada sampai sekarang? Jadi, yang dimaksud peradaban Tiongkok Kuno adalah masa sebelum berdirinya Dinasti Qin, yang jadi awal zaman kekaisaran terpusat.
Periode ini mencakup dinasti-dinasti awal yang jadi pondasi lahirnya budaya dan sistem negara Tiongkok. Nah, untuk lebih mengetahuinya, kita harus mulai dari dimana sih asal mula peradaban Tiongkok kuno ini, yuk mulai satu persatu!
Kondisi Geografis dan Lingkungan Alam
Kamu tahu nggak sih kalau peradaban Tiongkok kuno sebenarnya dimulai sejak 10.000 tahun yang lalu? Awalnya, nenek moyang bangsa Tiongkok disebut berasal dari Timur Afrika dan bermigrasi ke Asia Tenggara. Mereka menetap di sekitar Lembah Sungai Kuning yang subur dan akhirnya membentuk masyarakat agraris sejak zaman Neolitikum.
Peradaban Tiongkok kuno berkembang di dataran subur di sekitar Sungai Kuning dan Sungai Yangtze. Kedua sungai ini memberikan air yang melimpah dan tanah yang cocok banget buat pertanian. Tapi, Sungai Kuning juga sering banjir besar yang kadang menghancurkan pemukiman warga.
Meskipun begitu, lumpur yang mengendap pasca banjir justru menyuburkan tanah. Makanya, masyarakat waktu itu juga harus pintar-pintar mengelola alam sekitar mereka.
Lingkungan geografis seperti Sungai Huang He dan Yangtze sangat mendukung pertanian dan perdagangan. Di masa awal, banyak temuan arkeologis dari situs seperti Banpo dan Damai Di membuktikan bahwa masyarakat Tiongkok sudah punya sistem budaya dan kepercayaan yang maju.
Bahkan, dari wilayah inilah mulai muncul budaya menanam padi, menyimpan makanan, dan membangun irigasi. Peradaban ini terus berkembang lewat empat dinasti awal yang penting; Dinasti Xia, Zhou, Qin, dan Han.
Secara geografis Tiongkok kuno dikelilingi gunung, padang pasir, dan laut yang membuat mereka agak terisolasi. Tapi justru karena isolasi ini, karakteristik peradaban Tiongkok kuno bisa berkembang secara unik dan mandiri.
Mereka nggak banyak terpengaruh budaya luar di awal-awal, tapi tetap terbuka lewat jalur perdagangan seperti Jalur Sutra. Jadi meskipun terpisah, mereka tetap bisa berhubungan dengan dunia luar.
Iklim di wilayah Tiongkok kuno juga bervariasi banget lho, dari yang dingin banget di utara sampai panas dan lembap di selatan. Hal ini bikin mereka mengembangkan cara hidup dan arsitektur rumah yang beda-beda sesuai wilayahnya. Misalnya, rumah panggung di selatan untuk menghadapi banjir, dan rumah beratap rendah di utara buat menahan dingin. Lingkungan bener-bener berperan besar dalam membentuk budaya mereka.
Guys, kekayaan alam seperti tembaga, besi, dan kayu bikin peradaban Tiongkok Kuno jadi lebih maju dalam teknologi. Mereka udah bisa bikin alat dari logam sejak zaman Dinasti Shang, termasuk peralatan perang dan bejana ritual. Semua itu menunjukkan betapa majunya kemampuan metalurgi mereka. Ngga heran kalau banyak peninggalan Tiongkok kuno berupa artefak logam yang indah banget!
Baca Juga: Sejarah Peradaban India Kuno beserta Peninggalannya | Sejarah Kelas 11
Sistem Sosial-Politik dan Dinasti-Dinasti Penting
Ada banyak sekali kerajaan yang berjaya dan runtuh di dalam masa perjalanan perkembangan masyarakat Tiongkok kuno ini. Kamu harus tahu pembagian masa kerajaan yang memiliki peran penting masing-masing dalam membangun peradaban.
Berikut adalah urutan dinasti yang harus kamu ketahui!
Urutan Dinasti pada Peradaban Tiongkok Kuno
Berikut urutan dinasti dalam peradaban Tiongkok kuno:
- Dinasti Xia (2600–1600 SM)
- Dinasti Shang (1600–1046 SM)
- Dinasti Zhou (1046–256 SM)
- Dinasti Qin (221-206 SM)
- Dinasti Han (206 SM – 220 M)
Nah, dari semua dinasti itu, Dinasti Zhou adalah yang paling lama memerintah, lho. Di era Zhou ini juga muncul konsep Mandate of Heaven, alias “mandat langit”, yang nanti bakal kita bahas di bagian politik. Berikut adalah penjelasan dari urutan dinasti pada peradaban Tiongkok kuno!
1. Dinasti Xia ± (2600-1600 SM)
Dinasti Xia adalah dinasti pertama yang tercatat dalam sejarah peradaban Tiongkok Kuno. Dinasti ini dipimpin oleh Yu yang Agung atau Yu the Great yang terkenal karena jasanya mengendalikan banjir besar dengan membangun kanal. Mereka menetap di Lembah Sungai Kuning dan membentuk sistem pemerintahan monarki awal yang dibagi menjadi sembilan provinsi.
Pada masa ini, masyarakat hidup dari pertanian dan barter. Mereka sudah mengenal sistem irigasi, membuat anggur dan tembikar, serta menciptakan kalender pertanian pertama. Struktur sosialnya terbagi dalam empat kelas: raja, bangsawan, petani, dan buruh. Sayangnya, Dinasti Xia berakhir karena kekejaman Raja Jie dan digulingkan oleh Suku Shang, sehingga muncullah Dinasti Shang.
2. Dinasti Shang ±(1600-1046 SM)
Guys, Dinasti Shang (1600–1046 SM) adalah salah satu dinasti awal yang meninggalkan bukti tertulis berupa tulang ramalan. Mereka punya raja yang dianggap sebagai pemimpin politik sekaligus spiritual.
Selama berkuasa, Dinasti Shang membentuk dua departemen penting, yaitu departemen sekretariat urusan negara dan departemen tata hukum negara. Lah, terus kaisar ngapain?
Jadi, dalam sistem pemerintahan Dinasti Shang, kaisar dianggap sebagai wakil para dewa. Makannya, kaisar dinilai tidak boleh terlibat langsung dalam urusan politik praktis. Makannya, dua departemen tadi dibentuk untuk menjalankan sistem pemerintahan.
Selain itu, di masa dinasti ini, masyarakat Tiongkok juga mengalami kemajuan di berbagai bidang, seperti pertanian, peternakan, pengolahan perunggu, dan pembuatan atau porselen, yang banyak di antaranya menjadi peninggalan dari era Tiongkok kuno.
Masyarakatnya terbagi ke dalam kelas-kelas seperti bangsawan, prajurit, petani, dan budak. Salah satu peninggalan Tiongkok kuno dari masa ini adalah bejana perunggu yang detail banget dan keren abis!
3. Dinasti Zhou ± (1046–256 SM)
Dinasti Zhou adalah dinasti terlama dalam peradaban Tiongkok kuno yang bertahan hampir 800 tahun! Dinasti ini memperkenalkan konsep Mandat Surga—suatu kepercayaan bahwa kekuasaan seorang kaisar berasal dari langit. Pemerintahan mereka bersifat feodal, mirip kerajaan-kerajaan Eropa pada Abad Pertengahan, di mana wilayah-wilayah dikuasai oleh bangsawan yang loyal pada kaisar.
Zhou juga menjadi masa lahirnya tiga filsuf besar: Laozi (Taoisme), Kong Fuzi alias Konfusius (Konfusianisme), dan Mengzi (filsuf rakyat). Pemikiran mereka menjadi dasar karakteristik peradaban Tiongkok kuno yang menjunjung moral, keseimbangan, dan hubungan harmonis.
Pada masa ini, muncul pula pembagian periode seperti Spring and Autumn serta Warring States, yang menjadi era penuh konflik antarnegara namun juga kaya akan perkembangan budaya dan politik.
4. Dinasti Qin ± (221-206 SM)
Kaisar Qin Shi Huang adalah tokoh penting yang menyatukan Tiongkok untuk pertama kalinya di tahun 221 SM. Dari sinilah nama “Cina” berasal, loh! Dinasti Qin sangat berpengaruh meskipun hanya bertahan singkat. Mereka memusatkan pemerintahan, menetapkan sistem hukum yang ketat, dan membangun banyak infrastruktur penting, termasuk Tembok Besar Tiongkok dan kanal-kanal irigasi.
Qin Shi Huang juga membangun makam megah yang dijaga oleh ribuan Tentara Terakota—pasukan patung tanah liat yang terkenal di dunia. Sayangnya, kekuasaan absolut dan sifat kejam kaisar membuatnya dibenci rakyat. Setelah wafatnya, Dinasti Qin runtuh akibat pemberontakan dan digantikan oleh Dinasti Han.
5. Dinasti Han ± (206 SM-220M)
Dinasti Han dikenal sebagai masa keemasan peradaban Tiongkok Kuno. Kaisar Han pertama, Liu Bang, datang dari kalangan rakyat biasa dan mendirikan pemerintahan yang efisien dan toleran.
Dinasti ini memperluas wilayah hingga Asia Tengah dan memperkenalkan Jalur Sutra, jalur perdagangan penting yang menghubungkan Tiongkok dengan dunia Barat.
Baca Juga: Jalur Rempah Nusantara: Pengertian, Sejarah, dan Pengaruhnya | Sejarah Kelas 10
Di bidang budaya, mereka menghasilkan seni, lukisan, kaligrafi, dan karya sastra seperti Shiji dan Chuci. Sistem pendidikan dan birokrasi dikembangkan berdasarkan ajaran Konfusius, dan wilayah administratif dibagi menjadi 36 provinsi. Dengan stabilitas politik dan ekonomi yang mantap, Han jadi simbol kejayaan klasik Tiongkok yang dikenang hingga sekarang.
Sistem Kepercayaan dan Religi
Guys, peradaban Tiongkok kuno punya kepercayaan yang sangat beragam dan dalam banget maknanya. Mereka percaya pada roh leluhur yang bisa membawa berkah atau bencana, jadi sering banget bikin ritual persembahan.
Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme adalah tiga ajaran utama yang mempengaruhi cara hidup mereka. Ketiganya saling melengkapi dan membentuk identitas budaya yang unik.
Konfusianisme ngajarin pentingnya moral, tata krama, dan hubungan antar manusia yang harmonis. Ajaran ini bikin rakyat lebih disiplin dan menghormati struktur sosial. Taoisme ngajarin hidup selaras dengan alam, nggak terlalu ambisius, dan menerima keadaan. Sedangkan Buddhisme mengajarkan jalan untuk lepas dari penderitaan, dan memberi harapan kehidupan setelah mati.
Perpaduan ketiga ajaran ini bikin karakteristik peradaban Tiongkok kuno jadi lebih dalam dan filosofis. Agama dan kepercayaan bukan cuma soal upacara, tapi juga cara hidup sehari-hari. Mereka percaya keseimbangan dalam hidup itu penting banget, makanya simbol Yin-Yang jadi sangat terkenal. Sampai sekarang, ajaran-ajaran ini masih dipelajari di seluruh dunia!
Corak Peradaban Tiongkok Kuno
Sekarang kita bahas karakteristik peradaban ini dari berbagai sisi, ya guys. Mulai dari sistem politik, ekonomi, budaya, sampai teknologi.
Corak Politik
Guys, sejak zaman kuno, Cina sudah menganut bentuk pemerintahan kesatuan yang disebut sistem feodalisme. Dalam sistem ini, ada hubungan timbal balik antara rakyat biasa dan bangsawan atau pemimpin wilayah.
Di masa Dinasti Zhou, muncul konsep Mandate of Heaven, di mana kaisar dianggap mendapat restu dari langit untuk memerintah. Jadi kalau raja bertindak semena-mena, rakyat boleh menggulingkannya karena dianggap nggak lagi direstui oleh langit.
Corak Ekonomi
Kalau urusan ekonomi, peradaban Tiongkok Kuno dikenal sebagai masyarakat agraris. Mereka tinggal di sekitar sungai besar dan cocok banget untuk bertani. Tanaman utama mereka adalah beras, kedelai, teh, dan pohon murbei untuk ulat sutra. Jadi nggak heran kalau Cina dari dulu sudah dikenal sebagai penghasil teh dan sutra terbaik di dunia.
Corak Sosial dan Budaya
Dalam hal budaya, peradaban Tiongkok Kuno termasuk masyarakat multikultural yang terbuka pada perbedaan. Mereka menghormati leluhur dan menjalankan banyak ritual untuk menghormati arwah keluarga.
Selain kepercayaan tradisional, muncul juga agama seperti Taoisme, Konghucu, dan Buddha yang menyatu dengan budaya lokal. Mereka juga mengembangkan aksara piktograf, yaitu tulisan yang bentuknya menyerupai gambar benda.
Corak Sains dan Teknologi
Guys, kalau bicara soal teknologi, peradaban Tiongkok Kuno itu jagonya! Mulai dari obat herbal, akupuntur, sampai feng shui, semua berasal dari pengetahuan tradisional mereka.
Selain itu, mereka juga menemukan kertas, keramik porselen, kompas, dan bubuk mesiu. Penemuan-penemuan ini punya dampak besar banget ke dunia, bahkan sampai sekarang masih dipakai.
Hasil Budaya dan Teknologi
Salah satu peninggalan Tiongkok kuno yang paling ikonik tentu saja Tembok Besar Cina. Dibangun selama berabad-abad, tembok ini adalah simbol pertahanan, kekuatan, dan ketekunan bangsa Tiongkok. Panjangnya ribuan kilometer dan dibangun dengan kerja keras jutaan orang.
Nggak heran kalau sekarang jadi salah satu keajaiban dunia. Berikut peninggalan Budaya dan Teknologi selain Tembok Besar Cina ya!
Teknologi
Teknologi dan ilmu pengetahuan di peradaban Tiongkok Kuno juga luar biasa maju. Mereka menemukan kompas, bubuk mesiu, dan teknik percetakan yang jadi cikal bakal revolusi industri dunia. Tanpa penemuan-penemuan ini, mungkin dunia kita sekarang nggak semaju ini. Makanya, banyak ilmuwan modern yang mengagumi kecanggihan mereka.
Seni
Dalam bidang seni, mereka jago banget bikin keramik, lukisan, dan kaligrafi. Teknik glasir pada keramik mereka jadi inspirasi di berbagai negara. Puisi-puisi dari masa Dinasti Tang juga menunjukkan kedalaman rasa dan pikiran mereka. Karya seperti “Seni Perang” dari Sun Tzu sampai sekarang masih relevan lho!
Peradaban Tiongkok kuno memang luar biasa dalam banyak hal—dari struktur sosial, teknologi, hingga filosofi hidup. Warisan mereka masih bisa kita lihat dan pelajari sampai sekarang, baik dalam festival, bangunan, maupun nilai-nilai budaya. Peradaban Tiongkok kuno berkembang di wilayah yang kaya dan strategis, yang jadi pondasi semua pencapaian mereka. Yuk, terus belajar dan gali inspirasi dari sejarah hebat ini!
Baca Juga: Revolusi Tiongkok: Latar Belakang, Proses Terjadinya Revolusi & Dampak | Sejarah Kelas 11
—
Gimana, keren banget kan kisah dan warisan dari peradaban Tiongkok kuno ini? Kalau kalian suka belajar sejarah kayak gini, jangan ragu buat terus eksplor ya! Siapa tahu, kalian bisa nemuin filosofi atau pelajaran hidup dari masa lalu yang bisa bikin masa depan lebih baik.
Perjalanan sejarah Tiongkok kuno benar-benar luar biasa, ya. Semuanya menunjukkan betapa kaya dan kompleksnya peradaban ini. Nilai-nilai yang lahir dari masa lalu Tiongkok, seperti disiplin, etika, dan inovasi, masih terasa pengaruhnya bahkan sampai hari ini.
Belajar sejarah itu bukan cuma soal menghafal tanggal dan nama, tapi juga soal memahami bagaimana masa lalu membentuk dunia kita sekarang. Kalau kamu pengen makin paham sejarah, nggak cuma Tiongkok tapi juga topik-topik penting lainnya, langsung aja kepoin ruangbelajar.
Di sana kamu bisa belajar dengan cara yang seru, interaktif, dan pastinya bikin makin paham. Yuk, terus asah pengetahuan kamu dan jadi generasi yang ngerti sejarah, bukan cuma sekadar hapal!
Referensi:
Rustamana, Agus, dkk. 2023. PERKEMBANGAN AWAL PERADABAN CHINA PADA MASA DINASTI. Jurnal Sejarah dan Pengajarannya. Vol 2 No. 2 pp. 1-17
Filsafat Tiongkok Kuno (Daring). Tautan: https://www.worldhistory.org/trans/id/1-11673/filsafat-tiongkok-kuno/ Diakses tanggal 25 April 2025.
Peradaban Tiongkok Kuno: Bentuk Pemerintahan (Daring). Tautan: https://www.sman2-tp.sch.id/read/giatinfo/1088/peradaban-tiongkok-kuno-bentuk-pemerintahan Diakses tanggal 25 2025