Bagaimana Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial di Masyarakat? | Sosiologi Kelas 12

Ketimpangan sosial memang kerap terjadi. Lalu, bagaimana upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat? Simak penjelasannya di artikel Sosiologi kelas 12 berikut!
—
Kamu tahu kan kalau ketimpangan sosial khususnya di Indonesia terjadi karena besarnya jumlah orang miskin dan pengangguran di Indonesia?
Indonesia sebenarnya mampu menjadi negara maju dan negara yang mampu memberikan kesejahteraan masyarakat karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya dan melimpah.
Akibatnya, harus ada upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial seperti ketidakrataan pembangunan dan kesempatan untuk mengakses hal-hal dasar seperti pendidikan dan makanan bergizi di beberapa wilayah.
Ketimpangan sosial ini juga adalah salah satu tugas besar pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan meminimalkan kesenjangan sosial di masyarakat.
Masalah sosial yang ada di masyarakat memang bisa saja disebabkan oleh dampak negatif yang ditimbulkan dari ketimpangan sosial. Perlu adanya usaha untuk mengatasi ketimpangan sosial tersebut.
Baca Juga: Ketimpangan Sosial: Pengertian, Bentuk-Bentuk, dan Contoh
Lalu, apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketimpangan tersebut?
1. Peningkatan Kualitas Penduduk
Sebagai individu yang tingga di Indonesia, tentunya sudah mengetahui bahwa masyarakat Indonesia itu memiliki keanekaragaman dari karakteristiknya. Keanekaragaman itu ternyata bisa juga menjadi faktor yang menimbulkan ketimpangan sosial.
Oleh karena itu, sangat penting adanya sebuah usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Peningkatan kualitas penduduk dapat dilakukan melalui berbagai usaha. Upaya-upaya tersebut adalah sebagai berikut :
- Memperbaiki kualitas pendidikan.
- Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik kualitas tenaga medis maupun peningkatan pelayanan kesehatan
- Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, misalnya dengan memberikan penyuluhan atau pengarahan pada masyarakat.
2. Mobilitas Geografis
Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), pengertian mobilitas sangat erat kaintannya dengan perpindahan atau perubahan gerak. Maksud dari perpindahan ini ialah pindahnya sekelompok orang yang bisa dikatakan sebagai penduduk, pindah dari suatu daerah ke daerah yang lain.
Hal ini bertujuan untuk mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah, karena adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti oleh adanya pembangunan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi jumlah penduduk yang terlalu padat yang akhirnya menimbulkan kesenjangan sosial.
Contoh upaya mobilitas yang umum dilakukan adalah transmigrasi, di mana warga kota di wilayah yang terlalu padat seperti di Jawa berpindah ke wilayah yang lebih sedikit penduduknya, seperti di Kalimantan. Upaya ini pernah digalakkan di zaman Presiden Soeharto dan berhasil meningkatkan kualitas ekonomi pelakunya, seperti orang-orang Madura yang berpindah ke Kalimantan.
Baca Juga: Mobilitas Sosial: Pengertian, Bentuk, Faktor & Dampaknya
3. Menciptakan Peluang Kerja
Saat ini, Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara berkembang dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang besar di usia produktif tersebut tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, sehingga terjadilah banyak pengangguran.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang bisa dilakukan adalah menciptakan peluang kerja dengan memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar. Dengan menciptakan peluang kerja, maka kita juga akan mengurangi munculnya ketimpangan sosial di masyarakat.
4. Kebijakan Redistribusi Ekonomi
Pemerintah dapat menerapkan kebijakan redistribusi ekonomi sebagai langkah untuk mengurangi kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki sistem pajak agar lebih adil, misalnya melalui penerapan pajak progresif, di mana masyarakat berpenghasilan tinggi dikenakan pajak lebih besar dibandingkan yang berpenghasilan rendah.
Selain itu, dana pajak yang terkumpul dapat dialokasikan untuk subsidi kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan pangan bagi masyarakat kurang mampu. Kebijakan ini membantu menciptakan keseimbangan dalam distribusi kekayaan, sehingga seluruh lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Dengan demikian, redistribusi ekonomi bukan hanya soal mengambil dari yang kaya untuk memberi pada yang miskin, tetapi juga memastikan bahwa setiap warga negara mendapat akses yang adil terhadap sumber daya dan peluang ekonomi.
5. Penghapusan Diskriminasi
Penghapusan diskriminasi merupakan langkah penting untuk mengatasi ketimpangan sosial, Kenapa tuh? Karena, diskriminasi sering menjadi akar dari ketidakadilan dalam masyarakat.
Diskriminasi bisa terjadi berdasarkan suku, agama, gender, status sosial, atau kondisi fisik seseorang, dan hal ini dapat membatasi akses seseorang terhadap pendidikan, pekerjaan, maupun pelayanan publik.
Untuk mengatasinya, pemerintah perlu menegakkan hukum yang melindungi hak-hak semua warga negara secara setara, serta memastikan bahwa setiap kebijakan dan layanan publik bebas dari unsur diskriminatif.
Di sisi lain, masyarakat juga harus menumbuhkan sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan melalui pendidikan karakter, kampanye toleransi, dan pembiasaan nilai-nilai inklusif sejak dini.
Dengan menghapus diskriminasi, masyarakat dapat hidup lebih harmonis dan setiap individu punya kesempatan yang sama untuk berkembang tanpa dibatasi oleh latar belakangnya.

Baca Juga: Faktor-Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
—
Nah, itulah beberapa upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Tentunya kita sama-sama berharap jika masalah ketimpangan sosial yang terjadi bisa terselesaikan semua. Memang kita mengakui bahwa permasalahan yang ada sangat rumit, tapi sebagai anak bangsa kita harus punya semangat bersama-sama untuk mengatasi ketimpangan sosial ya.
Kalian ingin belajar Sosiologi lebih mendalam? Yuk gabung sekarang di Ruangguru Privat Sosiologi! Kalian bisa belajar ditemani tutor yang handal dan belajar bersama dengan teman-teman di seluruh Indonesia lho. Bukan cuma itu aja, para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya. Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Fleksibel, kan? Untuk info lebih lanjut, cuss klik link berikut!
Referensi:
Mulyadi, Yad dkk. (2014) Sosiologi SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira.


