Teknik Mencatat Cornell: Buat Catatan Kamu Lebih Rapi dan Efisien!

TEKNIK MENCATAT CORNELL

Mau catatan kamu lebih rapi dan efisien, serta mudah dibaca? Yuk, praktikan teknik mencatat Cornell yang satu ini. Simak caranya!

Biasanya bagaimana cara kamu mencatat pelajaran di kelas? Apakah menggunakan mind map atau menggunakan banyak warna agar kamu lebih mudah mengingat? Nah, ada satu teknik mencatat yang dinilai lebih efektif dan efisien, terlebih saat kamu akan mempersiapkan ujian. Yap, teknik ini disebut dengan teknik mencatat Cornell.

Metode mencatat ini sudah diciptakan sejak tahun 1950-an oleh Prof. Walter Pauk dari Cornell University. Yuk, tinggalkan catatan berantakan yang bikin kamu pusing dan praktikkan teknik Cornell berikut ini.

 

1. Bagilah kertas catatanmu ke dalam tiga bagian

Buatlah garis yang membagi kertas catatan yang kamu punya menjadi tiga bagian. Pertama, buatlah garis horizontal dengan jarak 5 hingga 6 baris dari bagian bawah kertas. Sebaiknya buat garis dengan pulpen atau spidol yang cukup tebal agar kamu bisa melihat batasnya dengan jelas. Kemudian, buat garis vertikal dengan panjang sekitar 5 cm dari bagian kiri. Garis vertikal ini harus memanjang dari garis horizontal di bagian bawah catatan yang telah kamu buat tadi hingga bagian atas kertas.

Jika kamu masih bingung, lihat ilustrasi di bawah ini ya.

Cara membuat catatan dengan teknik cornell

 

2. Kolom paling besar untuk menulis catatan yang kamu perlukan

Teknik mencatat dengan metode Cornell mengharuskan kamu untuk menggunakan kalimat-kalimat yang ringkas. Maka, kamu harus pandai memilah dan hanya mencatat poin-poin yang memang penting.

Kolom di sisi kanan dengan ruang paling besar adalah area utama untuk kamu mencatat materi yang sedang dipelajari.

Jangan gunakan kalimat-kalimat panjang atau menulis mentah-mentah semua hal yang diucapkan pengajar. Cobalah untuk menulis dengan kalimat sendiri atau kamu bisa menggunakan simbol untuk istilah tertentu. Agar catatan kamu lebih ringkas, kamu juga bisa membuat mind map pada kolom ini.

Baca juga: Cara Membentuk Kebiasaan dengan Identity-Based-Habit

 

3. Kolom kecil di sebelah kiri untuk mencatat kata kunci atau pertanyaan

Selanjutnya, di kolom kecil yang terletak di sebelah kiri kamu bisa menuliskan kata-kata kunci yang berkaitan dengan materi yang telah ditulis. Selain itu, kolom kecil ini juga bisa kamu gunakan untuk mencatat istilah-istilah asing yang baru kamu ketahui.

Contohnya, kamu sedang belajar Matematika  mengenai Statistika. Pada kolom di sebelah kiri, kamu bisa menuliskan istilah asing terkait materi, seperti “median”, “kuartil”, “simpangan”, dan lainnya. Kolom ini akan membuat kamu dapat melihat topik secara garis besar.

 

4. Kolom paling bawah untuk menulis kesimpulan

Pada bagian ini kamu harus membuat kesimpulan berupa inti utama dari materi yang dipelajari. Nah, mungkin hal ini jarang kamu lakukan sebelumnya ya. Namun dengan metode Cornell ini kamu dipaksa untuk kembali mengulas atau me-review topik yang telah kamu pelajari.

Caranya, simpulkan hal-hal yang sudah kamu catat di kolom catatan dan kata kunci, kemudian buatlah kesimpulannya. Dengan begitu, kamu bisa menguasai materi dengan lebih baik.

Faktanya, ketika kamu mencatat kamu tidak hanya mengandalkan otakmu untuk mengingat materi yang sedang dipelajari, tetapi juga melibatkan tanganmu dalam proses belajar. Dengan begitu, kamu juga bisa mengingat pelajaran dengan lebih kuat. Mudah dan efektif ‘kan?

Untuk apa membuat catatan panjang jika kamu tidak mengerti konsepnya? So, jangan lupa download semua rangkuman materi infografis yang ada di ruangbelajar. Nggak perlu lagi buka buku pelajaran untuk mengulang materi, cukup buka folder handphone kamu dan lihat rangkuman beranimasinya!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Shabrina Alfari

Content Writer and Content Performance at Ruangguru. Hope my writing finds you well and help you learn a thing or two! :D