Pengertian, Jenis-Jenis Konjungsi Antarkalimat & Contoh | Bahasa Indonesia Kelas 12

Teman-teman, yuk kita belajar tentang konjungsi! Mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga contoh konjungsi antarkalimat. Simak materi Bahasa Indonesia kelas 12 ini sampai habis, ya!
—
Kamu pasti sering banget kan, nulis atau ngomong menggunakna kata “jadi”, “selain itu”, atau “sebaliknya”? Nah, tanpa sadar, kamu lagi pakai konjungsi, lho! 😄
Konjungsi itu ibarat “jembatan” yang nyambungin satu kalimat dengan kalimat lainnya agar tulisan atau ucapan kita enak didengar dan mudah dipahami. Misalnya waktu kamu cerita ke teman, “Aku udah belajar semalaman, tapi tetap aja lupa rumusnya.” Nah, kata “tapi” di situ adalah contoh konjungsi.
Di artikel kali ini, kita bakal belajar konjungsi mulai dari pengertian konjungsi antarkalimat, jenis-jenis, sampai contohnya dalam kalimat sehari-hari, biar kamu makin jago nulis dengan kalimat yang nyambung dan logis. Yuk, kita mulai pelajarannya bareng-bareng!
Pengertian Konjungsi Antarkalimat
Apa sih sebenarnya konjungsi antarkalimat itu?
Konjungsi antarkalimat adalah kata atau frasa penghubung yang digunakan untuk menyambungkan satu kalimat dengan kalimat berikutnya agar jelas dan logis. Karena fungsinya sebagai “jembatan” antar kalimat, konjungsi ini selalu berada di awal kalimat baru, bukan di tengah-tengah kalimat seperti “dan” atau “karena”. Tanpa konjungsi, tulisan kita bisa terasa patah-patah dan susah dipahami, loh.
Contohnya begini:
Cuacanya sangat cerah hari ini. Namun, aku tetap membawa payung untuk berjaga-jaga.
Kata “namun” di situ adalah konjungsi antarkalimat. Kata tersebut membantu menunjukkan bahwa kalimat kedua berlawanan makna dengan kalimat sebelumnya.
Jenis-jenis Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat punya banyak jenis tergantung pada fungsi dan maknanya dalam menghubungkan dua kalimat. Supaya makin paham, yuk kita bahas satu per satu disertai contoh kalimatnya!
1. Konjungsi yang Menyatakan Pertentangan dalam Gagasan
Konjungsi jenis ini digunakan kalau ide di kalimat kedua berlawanan dengan ide di kalimat sebelumnya, tapi tetap dalam konteks yang nyambung.
Contoh kata: biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu.
Contoh kalimat: “Kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu, kami tetap menghargainya.”
Jadi, meskipun ada perbedaan pendapat, konjungsi seperti ini menjaga agar kalimat tetap sopan dan logis.
2. Konjungsi yang Menyatakan Lanjutan dari Peristiwa
Konjungsi ini digunakan untuk menunjukkan bahwa peristiwa berikutnya terjadi setelah peristiwa sebelumnya. Biasanya muncul dalam teks narasi atau urutan kejadian.
Contoh kata: sesudah itu, setelah itu, selanjutnya.
Contoh kalimat: “Kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan kaki. Sesudah itu, kami akan beristirahat di rumah penduduk.”
Kata “setelah itu” atau “selanjutnya” bikin tulisan/cerita terasa runtut dan mudah diikuti.
3. Konjungsi yang Menyatakan Kebalikan dari yang Dinyatakan Sebelumnya
Jenis ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang berlawanan arah atau bertolak belakang dari kalimat sebelumnya.
Contoh kata: sebaliknya.
Contoh kalimat: “Kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini. Sebaliknya, kita harus menanam pohon baru.”
Kata “sebaliknya” memberi tahu ke pembaca kalau ada perubahan arah ide dari negatif ke positif, atau sebaliknya.
4. Konjungsi yang Menyatakan Keadaan yang Sebenarnya
Kalau kamu mau menegaskan sesuatu yang faktual atau sesungguhnya terjadi, konjungsi ini cocok banget kamu gunakan.
Contoh kata: sesungguhnya, bahwasannya.
Contoh kalimat: “Kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya, bencana ini telah kita ramalkan sejak tahun kemarin.”
Biasanya, konjungsi ini digunakan untuk menegaskan kebenaran suatu pernyataan atau memberi klarifikasi.

5. Konjungsi yang Menguatkan Keadaan yang Dinyatakan Sebelumnya
Nah, kalau kamu ingin menambahkan kalimat yang memperkuat pernyataan sebelumnya, gunakan konjungsi jenis ini, ya.
Contoh kata: malahan, bahkan.
Contoh kalimat: “Rumah-rumah di Kalimantan kebanyakan didirikan di tepi sungai. Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal.”
Konjungsi “bahkan” sering digunakan untuk memberi penekanan agar ide terasa lebih kuat.
Baca Juga: Konjungsi Temporal: Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis & Contoh
6. Konjungsi yang Menyatakan Pertentangan dengan Keadaan Sebelumnya
Hampir mirip dengan poin pertama, tapi konjungsi ini lebih sering digunakan untuk menolak atau membantah pernyataan sebelumnya.
Contoh kata: namun, akan tetapi.
Contoh kalimat: “Keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus waspada.”
Kata “namun” atau “akan tetapi” memberi kesan formal tapi tetap lembut dalam menyampaikan perbedaan pandangan.
7. Konjungsi yang Menyatakan Konsekuensi
Konjungsi ini digunakan untuk menunjukkan bahwa kalimat kedua adalah hasil logis dari kalimat pertama.
Contoh kata: dengan demikian.
Contoh kalimat: “Kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu pun harus menanggung semua risikonya.”
Jenis konjungsi ini sering muncul dalam teks argumentatif atau penjelasan logis.
8. Konjungsi yang Menyatakan Akibat
Mirip dengan konjungsi yang menyatakan konsekuensi, tapi konjungsi ini lebih menekankan pada dampak nyata atau akibat langsung dari suatu peristiwa.
Contoh kata: oleh karena itu, oleh sebab itu.
Contoh kalimat: “Kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka tetap nekat. Oleh karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya.”
Biasanya digunakan untuk menyimpulkan sesuatu dari situasi sebelumnya.
9. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya
Jenis konjungsi ini menandakan bahwa peristiwa di kalimat kedua terjadi lebih dulu daripada yang diceritakan sebelumnya.
Contoh kata: sebelum itu.
Contoh kalimat: “Polisi hutan menangkap dua pemburu liar. Sebelum itu, mereka sudah menangkap lima orang pemburu lainnya.”
Konjungsi ini penting banget kalau kamu ingin membuat alur cerita terasa lebih logis dan kronologis.

Itu tadi pembahasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh konjungsi antarkalimat. Mau lebih dalam lagi membahas tentang materi ini? Tenang. Bisa kamu dapetin kok, malah dijelasin langsung dengan video belajar beranimasi yang keren banget. Yuk, biar makin paham materi ini, gabung sekarang di ruangbelajar ya.


