Memahami Pengertian Literasi, Tujuan, Jenis & Contohnya

pengertian-literasi-tujuan-jenis-contoh

Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM akan menguji kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Apa itu literasi? dan apa itu numerasi? Di artikel ini kita akan membahas secara spesifik pengertian literasi dan jenis-jenisnya secara lengkap.

 

Apa itu literasi? Mungkin itu adalah pertanyaan pertama kita ketika mendengar kata literasi. Setelah Ujian Nasional ditiadakan, dan diubah menjadi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), tentunya semakin banyak yang ingin mengetahui lebih jauh tentang literasi. Soalnya, di dalam sistem AKM ini, literasi menjadi salah satu parameter penilaian terhadap siswa dan sistem belajar yang diberikan oleh guru di kelas. Mari cari tahu tentang pengertian, jenis-jenis, tujuan, dan manfaat literasi!

 

Pengertian Literasi

Secara sederhana, literasi adalah kemampuan dalam membaca dan menulis. Membaca dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian. Sementara itu, menulis adalah mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang bahasa hingga membentuk suatu pengertian.

Jadi, kalau literasi hanya dipahami sesederhana itu, artinya bangsa kita ini punya sejarah panjang terhadap aktivitas-aktivitas literasi lhoo. Tapi, seiring dengan perkembangannya, pemaknaan terhadap literasi pun menjadi lebih luas.

Bahkan di Indonesia, kata literasi sudah lebih populer dibandingkan kemahirwacanaan, melek aksara, dan keberaksaraan. Bukan hanya sekedar kata, tapi literasi juga menjadi gerakan bagi pegiat pendidikan, baik informal dan juga nonformal.

Baca Juga: Tips Bangun Kebiasaan Baru Membaca Buku, Khusus Bagi Kamu yang Kurang Suka

pengertian literasi

 

Kenapa pemaknaan literasi dan gerakan literasi semakin berkembang? Sampai-sampai kemampuan literasi juga difokuskan menjadi parameter penilaian terhadap peserta didik dan guru. Nah, ada beberapa alasan yang sangat penting dan ini wajib kamu ketahui.

Pertama, munculnya kesadaran yang mendasar tentang pentingnya kemajuan dan masa depan bangsa Indonesia. Kalau kita lihat secara historis dan sosiologis, tingkat literasi yang tinggi adalah faktor yang paling mendukung sebuah bangsa dengan masyarakatnya menjadi unggul dan maju.

Kedua, masyarakat dan pemerintah Indonesia semakin sadar bahwa kemajuan dan keunggulan individu, masyarakat, dan juga bangsa, ditentukan oleh adanya tradisi dan budaya literasi yang baik.

Ketiga, adanya faktor pendukung dari komunitas-komunitas yang peduli dan punya semangat untuk menumbuhkan dan menyebarluaskan kegiatan, tradisi, dan budaya literasi di lingkungan masyarakat dan lingkungan pendidikan.

literasi deklarasi praha

 

Seiring dengan terjadinya globalisasi di beberapa sektor, mulai dari teknologi, budaya, dan juga alat komunikasi, membuat manusia harus mampu menghadapinya.

Globalisasi membuat semuanya menjadi semakin mudah dan terbuka. Arus informasi menjadi semakin kencang, dan tentunya beragam. Kemudian perkembangan teknologi pada alat komunikasi, membuat jarak antar manusia untuk berkomunikasi semakin tidak terbatas.

Nah, globalisasi ini tidak bisa kita hindari. Dampak positif atau negatifnya pun tergantung dari kita. Maka, salah satu hal terpenting dalam menghadapi era globalisasi yaitu dengan gerakan literasi.

Baca Juga: Cara Mempelajari Hal Baru dengan Metode Learn, Unlearn, Relearn

 

Tujuan Literasi

Di tengah gempuran informasi yang masif pada saat ini, literasi memiliki peran yang lebih penting lagi. Mengapa literasi menjadi begitu penting? Yuk simak tujuan literasi di bawah ini:

  1. Dengan literasi, tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang diterima menjadi lebih baik.
  2. Membantu orang berpikir secara kritis, dengan tidak mudah terlalu cepat bereaksi.
  3. Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca.
  4. Membantu menumbuhkan serta mengembangkan nilai budi pekerti yang baik dalam diri seseorang.

 

Manfaat Literasi

Belajar literasi tentu memiliki manfaat yang sangat banyak, terutama di tengah gempuran informasi di era digital seperti saat ini. Berikut beberapa manfaat yang bisa kita dapat dari belajar literasi:

Baca Juga: Skimming dan Scanning: Rahasia Membaca dengan Cepat

  1. Memperkaya kosa kata.
  2. Memperluas wawasan dan pengetahuan.
  3. Membantu berpikir kritis untuk membantu dalam mengambil keputusan.
  4. Membuat otak bekerja lebih optimal.
  5. Mengasah kemampuan dalam menangkap dan memahami informasi dari bacaan.
  6. Mengasah kemampuan menulis dan merangkai kata dengan lebih baik.
  7. Melatih konsentrasi dan fokus.
  8. Mengembangkan kemampuan verbal.
  9. Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang ada di platform media terutama digital.
  10. Meningkatkan kreativitas dalam memilih dan menyusun kata.

 

survei minat baca indonesia

 

Jenis-Jenis Literasi

Setelah kita paham pengertian dan pentingnya literasi, sekarang kita akan membahas jenis-jenis literasi. Ternyata, literasi itu pembagiannya luas guys, tidak hanya satu. Ada beberapa jenis literasi yang dibedakan berdasarkan objek yang harus dipahami. Berikut penjelasannya!

 

1. Literasi Media

Literasi media adalah kemampuan seseorang dalam memahami berbagai bentuk media. Selain memahami bentuk media, literasi media juga membuat orang mampu menyerap informasi yang disampaikan media secara baik, bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

 

2. Literasi Dasar

Literasi dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan juga berhitung. Nah, tujuan dari literasi dasar adalah untuk mengoptimalkan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung, dan juga berkomunikasi dengan dengan sesama.

 

3. Literasi Teknologi

Literasi teknologi adalah suatu kemampuan dalam mengetahui sekaligus memahami hal-hal yang berhubungan dengan teknologi, seperti software dan hardware. Selain itu, dapat memahami cara menggunakan internet yang baik dan benar serta etika dalam penggunaan teknologi.

 

4. Literasi Perpustakaan

Literasi perpustakaan adalah kemampuan dalam memahami dan membedakan karya tulis yang berbentuk fiksi maupun non-fiksi. Kemudian memahami cara menggunakan katalog dan indeks, juga kemampuan memahami informasi ketika membuat suatu karya tulis dan karya ilmiah.

 

5. Literasi Visual

Literasi visual adalah pemahaman yang lebih dalam menginterpretasi dan menangkap suatu makna dari informasi yang berbentuk visual atau gambar. Literasi visual ada, karena muncul pemikiran bahwa sebuah gambar itu dapat dibaca. Artinya, bisa dikomunikasikan dari proses membaca.

The Literacy and Numeracy Secretariat, pada tahun 2009 menyatakan bahwa literasi pada akhirnya mampu membentuk masyarakat yang kritis dan dapat membantu mempersiapkan seseorang hidup dalam masyarakat berpengetahuan.

Baca Juga: Paulo Freire: Benarkah Pendidikan Bisa Membebaskan?

 

Tips Meningkatkan Kemampuan Literasi

Kemampuan literasi harus terus diasah untuk melatih kemampuan berpikir kita. Contohnya bisa dengan menerapkan kegiatan-kegiatan berikut:

  1. Membiasakan diri untuk membaca buku selain buku pelajaran, seperti novel, pengetahuan umum, bahkan artikel-artikel yang memberikan pengetahuan positif di internet.
  2. Menyimak video-video yang memberikan informasi bermanfaat dan menuliskan resume untuk memperluas wawasan.
  3. Membuat catatan kecil atau sticky notes yang berisi kata-kata motivasi.
  4. Membuat jadwal rutin kunjungan ke perpustakaan untuk membaca buku.
  5. Membuat mading (majalah dinding) di sekolah.

 

Contoh Literasi

Kalau kamu simak penjelasan di atas, secara garis besar memang mengerucut ke sesuatu yang berhubungan dengan membaca dan menulis. Itu tidak salah, ya! Sebab, pemahaman membaca dan menulis merupakan akar dari literasi itu sendiri. Tapi ternyata, selain jenis-jenis literasi yang sudah kamu baca, ada juga lho beberapa contoh literasi yang bisa kamu pahami. Ada apa aja ya?

 

1. Literasi Baca Tulis

Kalo hubungannya sama baca tulis, berarti kira-kira literasi ini tuh ngebahas apa guys? Otomatis, literasi baca tulis adalah literasi yang berkaitan dengan kecakapan dalam memahami isi teks tertulis, ya!

Kecakapan tersebut tentunya mampu menangkap pesan atau informasi secara tersirat ataupun tersurat. Tujuannya tentu saja untuk mengembangkan potensi diri.

Nah, pada perkembangannya, literasi baca tulis tidak hanya berpaku pada kegiatan membaca dan menulis saja, melainkan juga dapat diterjemahkan sebagai bentuk komunikasi pada masyarakat.

Maka dari itu, selain memahami informasi yang ada pada teks, literasi baca tulis juga berperan dalam partisipasi kita di lingkungan sosial. Alasannya, kemampuan membaca dan menulis merupakan ilmu dasar atau pondasi sebelum mempelajari ilmu-ilmu lainnya. 

 

2. Literasi Numerasi

Selain literasi baca tulis, salah satu contoh literasi yang harus kamu kuasai sebagai pondasi kehidupan adalah literasi numerasi. Lho, emang kenapa? 

Mungkin guru matematika kamu pernah bilang, kalau kemampuan berhitung itu merupakan dasar yang harus dimiliki setiap manusia. Karena, segala lini kehidupan manusia, hampir pasti bersinggungan dengan hitung-menghitung, maupun angka-angka. 

Bahkan nih, kamu pun setiap pagi mengkalkulasi waktu yang paling tepat agar tidak terlambat datang ke sekolah. Atau, secara tidak langsung kamu juga menghitung, “Hari ini aku udah makan berapa kali ya?”

Nah! Secara tidak langsung, kamu sudah menerapkan prinsip dari literasi numerasi itu sendiri, guys. Singkatnya, literasi numerasi adalah kemampuan untuk menggunakan angka maupun simbol, yang berkaitan dengan matematikan dasar, untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam hal di kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Yuk Simak Contoh Soal AKM Numerasi dan Literasi di Asesmen Nasional 2022!

 

3. Literasi Sains

Secara singkat, literasi sains adalah kemampuan untuk memahami fenomena alam dan sosial. Salah satunya adalah dengan mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi masalah secara ilmiah. Contohnya gimana tuh?

Misal, kamu mempelajari tentang fenomena alam. Secara tidak langsung, kamu tahu nih tanda-tanda terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, maupun gunung meletus.

Berarti, kamu juga pasti tahu, langkah apa yang harus kamu dan orang-orang sekelilingmu ambil untuk menghindari bencana alam yang akan terjadi. Kamu bisa saja pergi ke daerah yang lebih aman, maupun menjauhi bangunan-bangunan yang berpotensi melukai ataupun membahayakan nyawa.

 

4. Literasi Digital

Semenjak menerapkan pembelajaran jarak jauh, sepertinya kamu semakin akrab nih dengan kata ‘digital’. Ternyata, dalam literasi, digital juga termasuk ke dalam salah satu contoh literasi dasar yang sebaiknya dimiliki manusia, lho.

Kalau berdasarkan definisi yang diutarakan buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021), literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, mulai dari alat komunikasi, jaringan internet, dan lain sebagainya.

Digital di sini ga harus selalu terhubung dengan internet, lho. Misal, kamu  memanfaatkan buku elektronik yang sudah diunduh secara luring, kemudian file tersebut tersimpan di memori handphone-mu, maka kamu sudah menerapkan literasi digital.

 

5. Literasi Finansial

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, literasi finansial adalah kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan, dan motivasi dalam konteks finansial. Kenapa literasi finansial ini penting?

Finansial kan berkaitan erat dengan keuangan ya. Nah, pengelolaan keuangan yang tepat menjadi sesuatu yang dibutuhkan di era sekarang guys. Apalagi kita tahu kalau setiap tahun hampir pasti ada inflasi.

Maka dari itu, supaya pengelolaan keuangan kita tepat guna, kita membutuhkan kemampuan literasi finansial. Tujuannya, agar kita mencapai kesejahteraan finansial baik individu maupun sosial, serta dapat turut berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Pengertian, Macam dan Penyebab Inflasi Kenapa itu Bisa Terjadi? | Ekonomi Kelas 11

 

6. Literasi Budaya dan Kewargaan

Guys, pastinya kamu tahu kann kalau negara kita, Indonesia, adalah negara yang sangat majemuk? Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kebudayaan begitu melimpah.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, tentunya akan sangat mantap jika kita bisa memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia, yang tidak lain dan tidak bukan merupakan identitas bangsa.

Selain itu, kita juga perlu memahami tentang literasi kewargaan, yaitu kemampuan dalam memahami hak dan kewajibban kita sebagai warga negara. Kedua contoh literasi ini penting sebagai penunjang dalam kehidupan sebagai bangsa dan warga negara Indonesia ya, guys.

Jadi, setelah tau pengertian, tujuan, manfaat, jenis, hingga cara meningkatkan kemampuan literasi, siapa di antara kamu yang sudah siap untuk menumbuhkan budaya literasi dan mampu menjadi individu yang well-literated?

Ketika kamu sudah mampu menumbuhkan budaya literasi, dan memahami betul-betul apa itu literasi, maka kualitas pengetahuan kamu pasti akan meningkat.

Bagaimana jika belum? Mulailah dengan belajar yang menyenangkan, jauhkan cara-cara belajar yang membosankan, salah satunya dengan belajar menggunakan aplikasi Ruangguru.

Lewat ruangbelajar, kamu bisa mengatur jadwal belajarmu sendiri, bisa menentukan prioritas materi yang sedang kamu fokuskan, dan juga memahami materi belajar dengan sangat mudah!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

The Literacy and Numeracy Secretariat. 2009. Capacity Building Series. Ontario: The Literacy and Numeracy Secretariat. (Online), (http://edu.gov.on.ca/eng/literacynumeracy/inspire/html)

Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kemendikbud. 2016. Survey Internasional PIRLS. Diakses dari: http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pirls. Pada tanggal 6 Maret

Yuk Mengenal 6 Literasi Dasar Yang Harus Kita Ketahui dan Miliki. 2021. Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses dari: https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/yuk-mengenal-6-literasi-dasar-yang-harus-kita-ketahui-dan-miliki pada tanggal 16 Januari 2024

Avvisati, F. dkk. (2019). Programme for International Student Assessment (PISA) Result from PISA 2018. OECD. Volumes I – III

Artikel ini telah diperbarui pada 31 Agustus 2022, kemudian diperbarui lagi pada 16 Januari 2024 oleh Laras Sekar Seruni

Fahri Abdillah