Latihan Soal Tryout UTBK 1 Tahun 2021: TPS Pengetahuan Umum

latihan soal utbk TPS Pengetahuan umum

Ayo, persiapkan dirimu sejak dini dalam menghadapi UTBK 2021! Lihat latihan soal tryout UTBK 1 tahun 2021 untuk materi TPS Pengetahuan Umum.

Sudah mengikuti tyout UTBK 1 dari ruanguji? Nah, masih penasaran mengenai pembahasan soal-soalnya? Yuk, lihat latihan soal tryout UTBK Episode 1 tahun 2021 untuk materi TPS Pengetahuan Umum. Jangan lupa untuk mempelajari lagi materi yang belum kamu kuasai ya.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1 – 4!

     (1) Selain demam, batuk, dan sesak napas, beberapa pasien yang terinfeksi Covid-19 di rumah sakit di New York tampak sangat bingung sampai-sampai tidak tahu tempat mereka berada atau tahun mereka hidup saat ini. (2) Kadang-kadang, gejala ini berhubungan dengan kadar oksigen yang rendah dalam darah mereka; ada pula pasien tertentu yang terlihat sangat kebingungan dan khawatir dengan nasib paru-paru mereka. (3) Melihat gejala yang dialami sejumlah pasien ini, Jennifer Frontera, seorang ahli saraf di Rumah Sakit NYU Langone Brooklyn mengatakan bahwa temuan itu meningkatkan kekhawatiran tentang dampak virus Corona pada otak dan sistem saraf. (4) Saat ini, sebagian besar orang mengetahui bahwa penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 2,2 juta orang di seluruh dunia ini umumnya menyerang sistem pernapasan. (5) Tetapi, tanda-tanda yang lebih tidak umum muncul dalam laporan terbaru.

   (6) Sebuah studi yang diterbitkan pekan lalu dalam Journal of American Medical Association, misalnya, menemukan 36,4% dari 214 pasien di Tiongkok memiliki gejala neurologis, mulai dari kehilangan kemampuan mencium bau dan nyeri saraf hingga kejang dan stroke. (7) Sebuah makalah di New England Journal of Medicine pekan ini mengungkapkan hasil pemeriksaan terhadap 58 pasien di Strasbourg, Prancis, yakni lebih dari setengah pasien merasa bingung atau gelisah, dengan pencitraan otak yang menunjukkan peradangan. (8) Bagi para ilmuwan, temuan ini tidak sepenuhnya mengejutkan karena hal tersebut juga terlihat pada sejumlah virus, termasuk HIV yang dapat menyebabkan penurunan kognitif pengidapnya jika tidak diobati. (9) Michel Toledano, seorang ahli saraf di Mayo Clinic di Minnesota mengatakan, virus memengaruhi otak dengan dua cara. (10) Salah satunya adalah dengan memicu respons imun abnormal yang dikenal sebagai badai sitokin, yang menyebabkan peradangan otak atau yang disebut autoimun ensefalitis. (11) Kedua adalah infeksi langsung pada otak yang disebut ensefalitis virus.

(12) Otak dilindungi oleh sesuatu yang disebut penghalang darah-otak, yakni sesuatu yang menghalangi zat asing, tetapi bukan berarti tidak bisa ditembus. (13) Dari temuan pada sejumlah pasien terinfeksi yang kehilangan kemampuan indra penciuman, beberapa orang berpendapat bahwa hal tersebut ada kaitannya dengan otak. (14) Namun, dugaan ini belum terbukti. (15) Apalagi, banyak pasien yang mengalami anosmia tanpa mengalami gejala neurologis yang parah. (16) Dalam kasus virus Corona, dokter percaya bahwa berdasarkan bukti saat ini, dampak neurologis cenderung merupakan hasil dari respons imun yang terlalu aktif daripada serangan terhadap otak. (17) Untuk membuktikan adanya serangan terhadap otak, virus harus dideteksi dalam cairan serebrospinal. (18) Hal ini pernah dilakukan pada seorang pria Jepang berusia 24 tahun yang kasusnya diterbitkan dalam International Journal of Infectious Disease. (19) Pria itu mengalami kebingungan dan kejang serta pencitraan yang menunjukkan otaknya meradang. (20) Tetapi, karena ini adalah satu-satunya kasus yang diketahui sejauh ini dan tes virus belum divalidasi untuk cairan tulang belakang, para ilmuwan tetap berhati-hati dalam mengambil kesimpulan.

(Diadaptasi dari www.mediaindonesia.com pada April 2020)

1. Penggunaan konjungsi yang TIDAK tepat pada paragraf pertama terdapat pada kalimat ….

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5

 

Pembahasan:

Paragraf pertama bacaan di atas mengandung kesalahan pada penggunaan konjungsi. Pada kalimat (5) paragraf pertama, terdapat konjungsi tetapi yang diletakkan di awal kalimat. Hal tersebut tidak tepat karena konjungsi tetapi adalah konjungsi intrakalimat, bukan konjungsi antarkalimat. Konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan klausa dalam kalimat majemuk.

Sementara itu, konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan gagasan yang terdapat antara suatu kalimat dengan kalimat sebelumnya. Penggunaan konjungsi pada kalimat (5) akan menjadi benar jika diubah menjadi konjungsi akan tetapi yang merupakan konjungsi antarkalimat. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

2. Gagasan utama pada paragraf pertama adalah ….

  1. jumlah kematian akibat virus Corona
  2. penelitian atas maraknya kerusakan sistem saraf
  3. perlunya bantuan medis bagi pasien virus Corona
  4. hipotesis dampak virus Corona terhadap otak dan sistem saraf
  5. kerusakan sistem pernapasan pada pasien virus Corona

 

Pembahasan:

Gagasan utama merupakan ide atau pokok pikiran dalam sebuah paragraf maupun teks. Secara garis besar, paragraf pertama membahas munculnya gejala lain yang ditemukan pada pasien virus Corona yang saat ini menjadi pandemi global. Gejala lain tersebut, antara lain, adalah pasien bingung, khawatir berlebihan, hingga merasa tidak mengenali tempat dan tahun yang sedang berjalan.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa gejala-gejala baru yang muncul tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang dampak virus Corona pada otak dan sistem saraf. Kekhawatiran tersebut menunjukkan bahwa gejala-gejala yang disebutkan masih merupakan hipotesis maupun anggapan dasar terhadap adanya dampak virus Corona pada otak dan sistem saraf. Jadi, dapat disimpulkan bahwa gagasan utama pada paragraf pertama di atas adalah hipotesis dampak virus Corona terhadap otak dan sistem saraf. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

3. Makna istilah serebrospinal yang terdapat pada kalimat (17) adalah ….

  1. tumor otak
  2. kanker otak
  3. kelainan tulang belakang
  4. bersifat atau berdasarkan ilmu urat saraf
  5. berkenaan dengan otak dan sumsum tulang belakang

 

Pembahasan:

Kata merupakan satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna. Kata dapat memiliki makna denotasi (sebenarnya) maupun konotasi (bukan makna sebenernya). Kata serebrospinal pada kalimat (17) memiliki makna denotasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna kata serebrospinal adalah ‘berkenaan dengan otak dan sumsum tulang belakang’. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

4. Pertanyaan yang jawabannya terdapat pada paragraf ketiga adalah …

  1. Kapan hasil tes akan divalidasi?
  2. Siapakah nama pasien asal Jepang yang berusia 24 tahun?
  3. Bagaimana keterkaitan antara otak dan tulang belakang?
  4. Bagaimana cara membuktikan adanya serangan terhadap otak?
  5. Mengapa virus Corona sangat berbahaya bagi manusia?

 

Pembahasan:

Pertanyaan yang jawabannya terdapat pada isi bacaan paragraf ketiga adalah Bagaimanakah cara membuktikan adanya serangan terhadap otak? Jawaban dari pertanyaan tersebut terdapat pada kalimat (17), yakni Untuk membuktikan adanya serangan terhadap otak, virus harus dideteksi dalam cairan serebrospinal. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 5 – 8!

     (1) Tarian Sintren menggambarkan kesucian sang putri atau sang penari. (2) Masyarakat Cirebon meyakini tarian ini tak boleh ditampilkan atau dilakukan secara main-main. (3) Seorang penari hanya boleh membawakan tarian Sintren dalam keadaan suci dan bersih. (4) Sehingga, sebelum melakukan pementasan, sang penari harus melakukan puasa terlebih dahulu dan menjaga agar tidak berbuat dosa.

     (5) Hal itu ditujukan agar roh tidak akan mengalami kesulitan untuk masuk dalam tubuh penari. (6) Kesenian tari Sintren pada mulanya dipentaskan pada waktu yang sunyi, yakni pada saat malam bulan purnama karena kesenian tari ini berhubungan dengan roh halus yang masuk ke dalam sang penari.

     (7) Tari Sintren dibawakan oleh seorang wanita yang mengenakan kostum khusus dan berkacamata hitam. (8) Sebelum melakukan tarian, biasanya sang penari akan masuk ke dalam sebuah kurungan dalam keadaan terikat tali tambang. (9) Kurungan kemudian ditutup dengan kain.

     (10) Saat penari keluar dari kurungan, saat itulah penonton dibuat takjub. (11) Penari berhasil lolos dari ikatannya dan sudah berganti pakaian. (12) Musik langsung menyambutnya dan penari pun langsung berjoget. (13) Uniknya, setiap ada penonton yang sawer dan melemparkan uang ke penari, penari langsung terjatuh dan berhenti menari.

     (14) Meski terlihat aneh dan menghibur, jatuhnya penari karena sawer ini sebenarnya merupakan pesan penting yang disampaikan lewat tari Sintren. (15) Jatuhnya penari menggambarkan bahwa manusia kerap lupa diri ketika sudah bergelimang harta.

(Diadaptasi dari Kompas.com)

5. Ide pokok pada paragraf pertama adalah ….

  1. tarian Sintren menggambarkan kesucian sang penari
  2. tarian Sintren tidak boleh ditampilkan atau dilakukan secara main-main
  3. penari hanya boleh membawakan tarian sintren dalam keadaan suci dan bersih
  4. sebelum melakukan pementasan, sang penari harus melakukan puasa terlebih dahulu
  5. tarian Sintren adalah tarian yang berasal dari Cirebon

 

Pembahasan:

Ide pokok atau pokok pikiran adalah masalah utama yang dibahas dalam suatu paragraf. Ide pokok dapat ditemukan dalam kalimat utama. Secara garis besar, paragraf pertama bacaan di atas membahas kesucian seorang penari dalam tarian Sintren.

Ide pokok pada paragraf pertama terdapat pada kalimat pertama, yakni Tarian Sintren menggambarkan kesucian sang putri atau sang penari. Sementara itu, kalimat kedua, ketiga, dan keempat merupakan kalimat penjelas yang digunakan untuk menjelaskan kalimat utama. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

6. Kesalahan penulisan yang terdapat pada teks di atas terdapat pada kalimat nomor ….

  1. (1)
  2. (4)
  3. (9)
  4. (11)
  5. (14)

 

Pembahasan:

Kalimat yang penulisannya tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) terdapat pada kalimat nomor 4. Kalimat nomor 4 terdapat kesalahan penulisan pada penggunaan konjungsi sehingga.

Konjungsi sehingga merupakan konjungsi intrakalimat, yakni konjungsi yang menghubungkan antara kata dan kata, frasa dan frasa, serta klausa dan klausa. Konjungsi intrakalimat terletak dalam kalimat atau tengah kalimat. Konjungsi yang digunakan pada kalimat 4 seharusnya adalah oleh karena itu yang merupakan konjungsi antarkalimat. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan B.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

7. Pernyataan berikut yang tidak terdapat dalam teks adalah …

  1. Seorang penari Sintren hanya boleh menari dalam keadaan suci.
  2. Tarian Sintren adalah kesenian tradisional kebanggan masyarakat Cirebon.
  3. Sebelum melakukan pementasan, sang penari Sintren harus melakukan puasa terlebih dahulu.
  4. Tari Sintren dibawakan oleh seorang wanita yang mengenakan kostum khusus dan berkacamata hitam.
  5. Saat penari Sintren menari, penonton dapat memberikan sawer dengan melemparkan uang ke
    penari.

 

Pembahasan:

Pernyataan yang tidak terdapat dalam teks adalah tarian Sintren adalah kesenian tradisional kebanggan masyarakat Cirebon.

  • Pernyataan pada pilihan A terdapat pada kalimat nomor (3)
  • Pernyataan pada pilihan C terdapat pada kalimat nomor (4)
  • Pernyataan pada pilihan D terdapat pada kalimat nomor (7)
  • Pernyataan pada pilihan E terdapat pada kalimat nomor (13)

Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan B.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

8. Kalimat manakah yang maknanya sejajar dengan kata menggambarkan pada kalimat (15)?

  1. Penonton seakan-akan terpengaruh dengan penampilan penyanyi itu.
  2. Film itu dapat membuat Rina masuk ke dalam cerita.
  3. Narasumber itu dapat menceritakan kronologi kejadian dengan lengkap.
  4. Para peserta sangat antusias dalam menyambut kedatangan para juri.
  5. Saprol dapat memerankan tokoh itu dengan tepat.

 

Pembahasan:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata menggambarkan memiliki makna ‘membuat gambar, mewujudkan, atau melukiskan (menceritakan)’. Dengan demikian, kalimat yang maknanya sejajar dengan kata menggambarkan terdapat pada kalimat “Narasumber itu dapat menceritakan kronologi kejadian dengan lengkap. “ Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan C.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 9 – 12!

     Selain rasanya yang enak, pisang juga kaya kandungan gizi, mulai dari potasium, asam folat, mangan, serta vitamin C dan B6. Tak jarang, pisang dipilih sebagai menu sarapan atau menjadi menu andalan saat ingin menurunkan berat badan karena dianggap mengenyangkan. Padahal, mengonsumsi pisang dalam jumlah yang salah bisa menyebabkan masalah kesehatan. Menurut Pusat Data Pangan Departemen Pertanian AS, satu pisang segar berukuran sedang dengan berat 118 gram mengandung 105 kalori, 27 gram karbohidrat, tiga gram serat, 0,3 gram lemak, dan satu gram protein. Selain itu, pisang juga mengandung 17 persen vitamin C, 12 persen vitamin B6, 12 persen kalium, 16 persen mangan, dan 18 persen magnesium dari nilai harian atau daily value (DV). Meski pisang mengandung lemak dan protein, porsinya tidak mencukupi kebutuhan asupan nutrisi penting yang direkomendasikan setiap hari.

     (1) Protein adalah nutrisi penting yang bertanggung jawab untuk menjaga fungsi kekebalan tubuh, kesehatan tulang, pembangunan otot, dan perbaikan jaringan, sesuai dengan studi yang diterbitkan di Perpustakaan Kedokteran Nasional AS. (2) Lemak, di sisi lain, memberi energi tubuh dan membantu penyerapan nutrisi yang larut dalam lemak. (3) Lemak juga dapat meningkatkan produksi hormon dan kesehatan otak. (4) Itu sebaiknya dimakan sebagai camilan yang tak bisa diperlakukan sebagai pengganti makanan lengkap karena minimnya jumlah lemak dan protein yang tak bisa memenuhi kebutuhan tubuh agar tetap berfungsi dengan baik. (5) Kamu bisa mengonsumsi pisang dengan makanan yang kaya akan nutrisi, seperti kenari, selai kacang, dan telur rebus. (6) Makanan yang mengandung buah dan lemak sehat umumnya dianggap seimbang secara nutrisi. (7) Kamu juga dapat mengonsumsi lebih dari satu pisang per hari. (8) Namun, disarankan untuk membatasi asupan hariannya, karena konsumsi berlebihan meningkatkan risiko masalah kesehatan.

     Pisang memiliki kalori yang sangat rendah, tetapi mengonsumsinya melebihi dari asupan harian yang disarankan akan berisiko bagi kesehatan. Menurut Science Direct, kandungan pati pisang hijau mentah berubah menjadi gula saat buah matang karena kalori yang dimakan dari pisang matang bersumber dari gula. Konsumsi berlebih akan membuat tubuh lebih sulit mengontrol kadar gula darah. Mereka yang menderita kondisi seperti prediabetes dan diabetes tidak disarankan untuk mengonsumsi pisang terlalu banyak. Kondisi ini mengharuskan pasien untuk mengatur kondisi gula darah mereka untuk mencegah penyakit mereka berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa, seperti strok, penyakit jantung, dan bahkan kematian. Asupan pisang yang direkomendasikan setiap hari adalah 1―3 porsi sedang per hari, yang dianggap asupan moderat bagi kebanyakan orang sehat.

(Diadaptasi dari Kompas.com pada 14 Oktober 2019)

9. Apa simpulan yang tepat dari teks tersebut?

  1. Pisang memiliki kandungan gizi yang melimpah.
  2. Protein dalam pisang dapat berfungsi untuk menjaga fungsi kekebalan tubuh, kesehatan tulang, pembangunan otot, dan perbaikan jaringan.
  3. Pisang adalah jenis buah yang memiliki kalori sangat rendah.
  4. Pisang memiliki kandungan gizi yang kaya, tetapi mengonsumsi pisang dalam jumlah yang salah bisa menyebabkan masalah kesehatan.
  5. Konsumsi pisang berlebih akan membuat tubuh lebih sulit mengontrol kadar gula darah.

 

Pembahasan:

Bacaan di atas membahas kandungan gizi yang terdapat dalam buah pisang, seperti potasium, asam folat, mangan, serta vitamin C dan B6. Buah pisang dipilih sebagai menu sarapan atau menjadi menu andalan saat ingin menurunkan berat badan karena dianggap mengenyangkan. Padahal, mengonsumsi pisang dalam jumlah yang salah bisa menyebabkan masalah kesehatan. Konsumsi pisang berlebih akan membuat tubuh lebih sulit mengontrol kadar gula darah.

Orang yang menderita kondisi seperti prediabetes dan diabetes, tidak disarankan untuk mengonsumsi pisang terlalu banyak. Kondisi ini mengharuskan pasien untuk mengatur kondisi gula darah mereka, untuk mencegah penyakit mereka berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa seperti stroke, penyakit jantung, dan bahkan kematian. Dengan demikian, simpulan dari teks tersebut adalah pisang memiliki kandungan gizi yang kaya, tetapi mengonsumsi pisang dalam jumlah yang salah bisa menyebabkan masalah kesehatan.

Oleh sebab itu, jawaban yang tepat terdapat pada pilihan D.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

10. Kalimat manakah yang TIDAK efektif dalam paragraf kedua?

  1. (1)
  2. (3)
  3. (4)
  4. (5)
  5. (7)

 

Pembahasan:

Kalimat tidak efektif merupakan kalimat yang menimbulkan kerancuan dan ketidakjelasan makna bagi pembaca. Pada kalimat (4), terdapat kata itu yang tidak mempunyai makna yang jelas untuk menunjukkan sesuatu. Dengan demikian, kata itu seharusnya diganti dengan subjek yang jelas. Sesuai konteks paragraf di atas, kata itu dapat diganti dengan kata pisang. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan C.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

11. Apa gagasan utama paragraf ketiga?

  1. Kandungan pati dalam pisang hijau mentah berubah menjadi gula saat buah matang.
  2. Mengonsumsi pisang melebihi dari asupan harian yang disarankan akan berisiko bagi kesehatan.
  3. Konsumsi pisang berlebih akan membuat tubuh lebih sulit mengontrol kadar gula darah.
  4. Orang yang menderita kondisi seperti prediabetes dan diabetes, tidak disarankan untuk mengonsumsi pisang terlalu banyak.
  5. Asupan pisang yang direkomendasikan setiap hari adalah 1―3 porsi sedang per hari.

 

Pembahasan:

Gagasan utama sebuah paragraf terdapat pada kalimat utama. Kalimat utama tersebut dapat berada di awal paragraf dan di akhir paragraf. Kalimat utama pada paragraf ketiga teks tersebut terdapat di awal paragraf karena menjadi inti bahasan dalam paragraf.

Sementara itu, kalimat-kalimat berikutnya merupakan kalimat penjelas tentang kalori pisang dan konsumsi pisang. Dengan demikian, gagasan utama paragraf ketiga tersebut adalah B.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

12. Kesalahan tanda baca pada paragraf kedua terdapat pada kalimat nomor ….

  1. (1)
  2. (2)
  3. (5)
  4. (6)
  5. (8)

 

Pembahasan:

Kesalahan tanda baca pada paragraf kedua terdapat pada kalimat nomor (8). Kesalahannya merupakan penggunaan tanda koma (,). Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam kalimat majemuk (setara).

Tanda koma tidak digunakan sebelum konjungsi sehingga dan karena. Hal tersebut disebabkan konjungsi sehingga dan karena tidak menunjukkan kalimat majemuk setara. Dengan demikian, tanda koma sebelum konjungsi karena pada kalimat (8) harus dihilangkan. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan E.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

Read the text and answer the question number 13 – 15!

     As of April 17, 2020, 36 people infected with the outbreak strain of Listeria monocytogenes have been reported from 17 states in the US. The disease they suffered from is called Listeriosis. Listeriosis can cause different symptoms, depending on the person and the part of the body affected. Pregnant women typically experience only fever and other flu-like symptoms, such as fatigue and muscle aches  However, infections during pregnancy can lead to miscarriage, stillbirth, premature delivery, or life- threatening infection of the newborn. People other than pregnant women symptoms are headache, stiff neck, confusion, loss of balance, and convulsions in addition to fever and muscle aches.

     State and local public health officials interviewed ill people about the foods they ate in the month before they became ill. Twelve out of 22 (55%) reported eating mushrooms, including enoki, portobello, white, button, cremini, wood ear, maitake, and oyster. Later, Epidemiologic, traceback, and laboratory evidence indicates that enoki mushrooms labeled as “Product of Korea” are the likely source of this outbreak. The products were known to came from H&C Food Inc. (on April 7, 2020), Guan’s Mushroom Co. (on March 23, 2020), and Sun Hong Foods, Inc. (on March 9, 2020). In response to the situation, the three companies recalled the enoki mushrooms.

     Preventing further outbreak, Center for Disease Control and Prevention, or CDC, advises that people who are more likely– pregnant women, adults to get Listeria infections – pregnant women, adults age 65 or older, and people with weakened immune systems, such as people with cancer or on dialysis – avoid eating any enoki mushrooms from Korea (Republic of Korea) even if they are not part of the recalls until they learn more about the source and distribution of the enoki mushrooms.

CDC asked citizens who have stocks on enoki mushroom which originated from Korea to either return the products or throw them away should the country of origins are unclear. CDC also encourages people to wash and sanitize any surfaces and containers that may have come in contact with the recalled enoki mushrooms. Listeria can survive in refrigerated temperatures and easily spread to other foods and surfaces. When buying, ordering, or eating out, check with stores and restaurants to make sure they do not use enoki mushrooms from Korea. If they don’t know where their enoki mushrooms are from, don’t buy or order the product. CDC pledges a commitment that they will provide updates when more information is available.

(Adapted from www.cdc.gov/listeria/outbreaks Accessed on Thursday, 23 April 2020)

13. The following question which answers cannot be found in the text is …

  1. Who are at high risk to develop listeriosis?
  2. When was the last case of listeriosis reported?
  3. Who were responsible for the listeriosis outbreak?
  4. What can we do to keep ourselves away from listeriosis?
  5. Does Listeria monocytogenes bring potentially lethal consequences?

 

Pembahasan:

Pilihan A dapat terjawab oleh kalimat 1 paragraf 3.

Pilihan C dapat terjawab oleh kalimat 3 dan 4 paragraf 2.

Pilihan D dapat terjawab oleh kalimat 1 paragraf 3 dan kalimat 1, 2, 4, dan 5 paragraf 4.

Pilihan E dapat terjawab oleh kalimat 5 paragraf 1.

Pilihan B adalah satu-satunya pertanyaan yang tidak dapat ditemui jawabannya pada teks. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

14. It can be predicted based on the passage that …

  1. The immigration process will add more regulations to prevent repeating the same mistake.
  2. Investigators will try to determine the origin of the contamination.
  3. The CDC will revise the quality checking procedures on foreign foods.
  4. The government will ban mushroom imports from Korea.
  5. The CDC will learn more on why Listeria monocytogenes is lethal.

 

Pembahasan:

Setelah mengetahui bahaya dari jamur enoki yang diimpor dari Korea Selatan, kita dapat memprediksi bahwa langkah yang akan diambil Amerika Serikat adalah memperbaiki prosedur pengecekan untuk produk-produk makanan impor. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

Jawaban A salah karena imigrasi tidak ada kaitannya dengan Listeria. Listeria disebabkan oleh jamur enoki dan tidak ditularkan melalui manusia.

Jawaban B salah karena para penginvestigasi sudah mengetahui sumber wabah Listeria, yaitu jamur enoki dari Korea Selatan.

Jawaban D salah karena yang bermasalah hanyalah jamur enoki sehingga tidak tepat jika dikatakan bahwa pemerintah akan melarang semua impor jamur dari Korea.

Jawaban E salah karena Listeria bukanlah penyakit baru sehingga CDC tidak perlu lagi melakukan penelitian tersebut.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

15. The author of the text has the tendency to ….

  1. speak on behalf of healthcare providers
  2. protect the three Korean companies against judgements
  3. patronage the Center for Disease Control and Prevention
  4. back up Korean products that had entered the United States
  5. support people mentally by gesturing that prevention is easy

 

Pembahasan:

Paragraf pertama memberikan laporan penjelasan terkait wabah dan bahaya yang mengancam. Paragraf kedua membahas data faktual dan hasil investigasi kasus-kasus yang berujung pada penemuan tiga sumber jamur yang terindikasi sebagai penyebaran wabah. Paragraf ketiga dan keempat berfokus pada arahan-arahan dan komitmen CDC dalam keseriusannya mempelajari wabah yang terjadi. Dari persebaran fokus teks ini, dapat dikatakan bahwa penulis cenderung menyetujui dan mendukung segala hal yang dilakukan oleh organisasi CDC. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

Read the text and answer the question!

     Perfectionism has come to be viewed as an important maintaining factor of disordered eating. In the transdiagnostic theory of eating disorders, Fairburn, Cooper, and Shafran assert that clinical perfectionism is one of four core mechanisms that maintain eating disorder pathology. In the cognitive- interpersonal model of anorexia nervosa, perfectionism / cognitive rigidity is one of the four postulated maintaining factors. In addition, the three-factor theory by Bardone-Cone and colleagues implicates the interaction between high perfectionism, high body dissatisfaction, and low self-esteem in the growth of bulimic behaviour. In support of these theoretical positions, research consistently shows perfectionism to be elevated in people with eating disorders and people recovering from eating disorders compared to controls.

     However, the precise nature of the construct of perfectionism continues to be debated in the literature. Perfectionism has been proposed to be a multidimensional construct by two groups of theorists. The first construct, proposed by Hewitt and Flett, focuses on the interpersonal components of perfectionism, and the associated 45-item scale is divided into three subscales. The self oriented perfectionism subscale relates to setting high standards for achievement and self-criticism for not meeting standards. The other oriented perfectionism subscale includes items that relate to having high standards for other people that are unrealistic. The socially prescribed perfectionism subscale items are related to perceiving that other people hold unrealistically high standards for the individual.

     The second theory proposes a six factor construct for perfectionism, measured using the Frost Multidimensional Perfectionism Scale, they are: Personal Standards (setting high standards), Concern over Mistakes (negative reactions to mistakes and perceiving mistakes as failures), Doubts about Actions (doubting one’s own performance), Parental Expectations (parents setting high standards), Parental Criticism (parents criticising for mistakes), and Organisation (organisation and neatness). Factor analysis have consistently shown a two-factor solution, consisting of adaptive (achievement striving) perfectionism (Personal Standards and Organisation), and maladaptive evaluative concerns (Concern over Mistakes, Doubt about Action, Parental Expectations, and Parental Criticism). Achievement striving is typically associated with healthy functioning while maladaptive evaluative concerns are more consistently associated with psychopathology. There is one exception to this general finding, which is that elevated levels of both types of perfectionism are associated with eating disorders. Thus, it has been suggested that elevated levels of both types of perfectionism confers most risk for disordered eating.

     Findings from a research study by Wade and Tiggemann suggest that perfectionism is pertinent to the normative state of body dissatisfaction. Given the role of body dissatisfaction in increasing risk for disordered eating, this suggests that targeting perfectionism may be of benefit in buffering young people against the development of disordered eating. One piece of research has investigated an intervention that targeted perfectionism in middle adolescence which significantly reduced maladaptive evaluative concerns compared to two other conditions (media literacy informed by inoculation theory, which suggests that building skills to resist social persuasion will prevent the development of health- risk behaviours and a control condition).

(Adapted from eatdisord.biomedcentral.com/articles/10.1186/2050-2974-1-2 Accessed on Thursday, 23 April 2020)

16. Which of the following is NOT TRUE according to the text?

  1. Eating disorder isn’t caused by perfectionism alone.
  2. Perfectionism is barely influential to eating disorder.
  3. Decreasing perfectionism may reduce eating disorder.
  4. Maladaptive evaluative is the opposite of achievement striving.
  5. One of the contrast theories has more than three categorizations.

 

Pembahasan:

Kalimat pertama paragraf pertama menyebutkan tentang perfeksionisme sebagai faktor penting yang menyebabkan gangguan perilaku makan.

Pada pilihan B disebutkan bahwa perfeksionisme nyaris tidak berpengaruh terhadap gangguan perilaku makan. Kedua pernyataan tersebut saling bertentangan, maka pilihan yang tidak sesuai dengan teks adalah pilihan B. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

The text is for the question number 17 – 20!

The Sharing Economy

     If we look around us at the things we have purchased at some point in our lives, we would no doubt notice that not everything we own is being put to good use: the thick woollen coat which we thought looked trendy despite the fact that we live in a tropical country, the smartphone that got put away when we bought ourselves the newest model, the car that only gets used at the weekends, or even the guest room in our house that somehow got turned into a storeroom.

     Those underutilised items may seem useless to some, but could be an asset to others. With the advent of the internet, online communities have figured out a way to generate profit from the sharing of those underused assets. Using websites and social media groups that facilitate the buying and selling of second-hand goods, it is now easier than ever for peer-to-peer sharing activities to take place. And this is known as the sharing economy.

     These democratised online platforms are providing a chance for people to make a quick buck or two. To give an example, busy parents previously might not have bothered with setting up a stall at the local market or car boot sale to sell their children’s old equipment, but with online marketplaces, parents are now able to sell on those hardly worn baby clothes that their children have outgrown and the expensive pushchairs and baby equipment they have invested in, so as to put some cash back into their pockets.

     Businesses have also caught on to the profitability of the sharing economy and are seeking to gain from making use of those underutilised resources. A business model that has rapidly risen in popularity sees companies providing an online platform that puts customers in contact with those who can provide a particular product or service. Companies like Airbnb act as a middleman for people to cash in on their unused rooms and houses and let them out as lucrative accommodation. Another example is Uber, which encourages people to use their own personal cars as taxis to make some extra cash in their free time.

     This move towards a sharing economy is not without criticisms. Unlike businesses, unregulated individuals do not have to follow certain regulations and this can lead to poorer and inconsistent quality of goods and services and a higher risk of fraud. Nevertheless, in the consumerist society we live in today, the increased opportunities to sell on our unwanted and underused goods can lead to a lesser impact on our environment.

(Adapted from: www.learnenglish.britishcouncil.org)

17. What most likely motivates the writer in writing the passage?

  1. To show how to start an online business.
  2. To encourage more people to start businesses.
  3. To inform the readers where they can buy used items.
  4. To explain why people need to beware of unregulated individuals.
  5. To tell the readers the benefits and disadvantages of sharing economy.

 

Pembahasan:

Pada paragraf pertama, penulis menjelaskan bahwa ada beberapa benda milik kita yang tidak bisa gunakan dengan maksimal. Misalnya, mantel tebal yang kita beli karena terlihat trendi tidak cocok kita kenakan karena kita tinggal di daerah tropis. Benda-benda seperti ini, yang bisa saja merupakan aset bagi bebarapa orang, namun tidak demikian bagi beberapa orang lain, saat ini sudah dapat dijual secara online. Hal ini dikenal dengan istilah sharing economy (paragraf 2). Jadi, paragraf 1 dan 2 ini merupakan pengantar untuk memperkenalkan sharing economy atau jual-beli barang online.

Pada paragraf 3 sampai paragraf terakhir, penulis menyampaikan keunggulan dari usaha berjualan secara online. Namun, penulis mengingatkan pembaca agar selalu waspada terhadap belanja online, karena kualitas barang yang tidak senantiasa terjamin, serta rentan terhadap penipuan. Dengan demikian, tujuan si penulis menulis teks di atas adalah E. Penulis tidak hanya menjelaskan kelebihan berjualan online tetapi juga kekurangannya.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

18. What is the main idea of the second paragraph?

  1. Things people sell online.
  2. How to reuse underused assets.
  3. The definition of ‘the sharing economy’.
  4. What make people sell their underutilised items.
  5. How long until you can make money from online business.

 

Pembahasan:

Pada kalimat pertama, penulis mengatakan bahwa benda-benda yang tidak begitu digunakan bisa saja merupakan aset bagi beberapa orang, namun tidak demikian bagi orang lain.

Lalu pada kalimat 2 dan 3, penulis menjelaskan tentang bagaimana barang-barang tersebut bisa dijual secara online.

Kalimat terakhir menyebutkan bahwa aktivitas jual-beli online ini dikenal dengan istilah the sharing economy. Berarti kalimat utamanya adalah kalimat terakhir. Dengan demikian, gagasan utama paragraf 2 adalah C.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

19. Which of the following is something that the author says we might underutilise?

  1. Clothes our babies can’t wear any more.
  2. A thick coat in a cold country.
  3. The storeroom in our house.
  4. The latest smartphone.
  5. Our brand new cleats.

 

Pembahasan:

Underutilise” artinya tidak dimanfaatkan. Yang termasuk barang-barang yang tak terpakai adalah A. Clothes our babies can’t wear any more (Pakaian bayi yang sudah tidak terpakai).

Pilihan B dan C salah karena tidak diketahui apakah thick coat (jas tebal) atau (storeroom) ruangan penyimpanan/gudang tersebut masih digunakan atau tidak.

Pilihan D (brand new cleats) dan E (the latest smartphone) salah karena benda-benda tersebut masih baru.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

20. From the text we know that the sharing economy does not involve ….

  1. people buying goods from others
  2. people offering their services to others
  3. businesses selling their goods to people
  4. people selling their used things to others
  5. businesses acting as a middleman for people who want to sell a product and people who want to buy it

 

Pembahasan:

Konsep ‘the sharing economy’ mencakup aktivitas jual beli online antar sesama individu. Jawaban A, B, D, dan E menunjukkan hal tersebut. Jawaban yang bertentangan dengan konsep ‘the sharing economy’ adalah C, yaitu perusahaan menjual produknya terhadap para konsumen. Hal tersebut merupakan kegiatan jual beli secara konvensional atau secara umum.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_TPS-Nov-09-2020-04-10-37-67-AM

UTBK memang masih akan dilaksanakan tahun depan, tapi nggak ada salahnya untuk kamu mencuri start dan mulai mempersiapkan diri sejak dini. Mau mengukur kemampuanmu dalam mengerjakan soal-soal UTBK? Ikuti tryout UTBK di ruanguji!

IDN CTA Blog ruanguji Ruangguru

Shabrina Alfari

Content Writer and Content Performance at Ruangguru. Hope my writing finds you well and help you learn a thing or two! :D