Pengertian Karya Ilmiah, Ciri-Ciri, Struktur, Jenis & Contohnya | Bahasa Indonesia Kelas 11

pengertian, ciri, jenis, dan contoh karya tulis ilmiah

Di artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini, kita akan membahas mengenai apa itu karya ilmiah, ciri-ciri, struktur, jenis, hingga contohnya. Kita belajar bersama, yuk!

 

Kamu tau nggak, ternyata banyak lho dari kita yang masih belum mengetahui atau memahami apa itu karya tulis ilmiah dan apa saja jenis-jenisnya? Padahal, kamu perlu menguasainya karena karya ilmiah akan dibutuhkan dalam kegiatan pendidikan dan pekerjaan di masa mendatang.

Singkatnya, karya ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena yang ditulis berdasarkan kenyataan. Informasi dalam karya ilmiah terdiri atas fakta, data, serta solusi yang coba dipecahkan melalui suatu kajian.

Supaya semakin jelas, yuk kita simak penjelasan lengkap tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, hingga contoh karya ilmiah berikut ini!

 

Pengertian Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah atau bisa juga disebut karya ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau kajian suatu masalah oleh seseorang atau kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan.

Karya ilmiah juga biasa disebut sebagai tulisan akademis (academic writing) karena biasa ditulis oleh akademisi perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa. Bentuk tulisan ini tentunya juga memiliki tujuan dan manfaat.

Baca Juga: Karakteristik Karya Ilmiah beserta Tujuan dan Manfaatnya

 

Tujuan Karya Ilmiah

Salah satu tujuan karya ilmiah adalah untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian. Selain itu, ada juga tujuan lain dari dibuatnya karya tulis ilmiah, di antaranya:

 

1. Menyampaikan Informasi

Karya ilmiah seringkali dibuat untuk menyampaikan informasi terkait hasil penelitian atau penemuan di bidang tertentu kepada masyarakat luas. Dengan membuat karya ilmiah, kita bisa berbagi ilmu pengetahuan baru dan berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan tersebut.

 

2. Mengembangkan Daya Berpikir

Ketika membuat karya ilmiah mengenai suatu topik atau fenomena, kita akan mengembangkan kemampuan berpikir terhadap isu yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Dengan begitu, karya ilmiah juga bisa dijadikan bahan untuk melatih ide, kreatifitas, tingkat pemahaman atau daya tangkap.

 

3. Sebagai Landasan Teoritis

Karya ilmiah seringkali menciptakan landasan teoritis yang dapat digunakan oleh peneliti atau akademisi lainnya, untuk pengambilan keputusan, perumusan masalah, hingga mengembangkan penelitian lama agar menjadi penelitian baru yang lebih matang secara konsep dan pemikiran.

 

Manfaat Karya Ilmiah

Sementara itu, pembuatan karya tulis ilmiah juga memberikan sejumlah manfaat, baik bagi penulisnya, maupun masyarakat. Berikut beberapa manfaat karya ilmiah yang bisa kamu pahami:

 

1. Penyumbang Ilmu Pengetahuan

Karya ilmiah berisi ide atau gagasan mengenai suatu fenomena yang diteliti. Penelitian dalam karya ilmiah, tentunya dapat menjadi dasar bagi penelitian berkelanjutan untuk menciptakan hasil yang lebih baik dalam bidang terbut. Nah, hasil penelitiannya, bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan baru, serta bahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan lainnya.

 

2. Pemberdayaan Masyarakat

Karya ilmiah itu sifatnya publik ya, gais. Jadi, bisa diakses oleh masyarakat. Sehingga, lewat karya ilmiah ini, kita dapat memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan ilmiah. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan kontribusi masyarakat dalam isu-isu penting.

 

3. Peningkatan Kualitas Pendidikan

Selain itu, karya ilmiah juga sering dijadikan sumber pembelajaran di institusi pendidikan tinggi, loh. Mahasiswa dapat memanfaatkan karya ilmiah untuk memahami konsep-konsep yang lebih kompleks hingga mengembangkan keterampilan mereka di bidang ilmiah.

 

4. Inovasi dan Perkembangan Teknologi

Penemuan atau ide baru dalam karya ilmiah, yang berkaitan dengan teknologi, dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan teknologi yang lebih maju. Dengan begitu, ini bisa membantu memecahkan masalah, atau meningkatkan efisiensi dalam berbagai bidang.

 

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Secara umum, ciri-ciri karya ilmiah dapat dikelompokkan menjadi:

Ciri-ciri karya tulis ilmiah

 

Struktur Karya Ilmiah

Nah, agar kamu bisa menyusun karya ilmiah yang baik dan benar, kamu perlu tahu nih struktur atau sistematika karya ilmiah. Ada apa aja sih struktur karya ilmiah itu? Yuk, kita bedah bersama!

 

1. Judul

Sistematika penulisan karya ilmiah yang pertama, dimulai dari halaman judul. Judul karya ilmiah dibuat berdasarkan topik yang akan dibahas. Pembuatan judul dapat ditulis semenarik mungkin, namun tetap efektif dan menggunakan kata-kata sesuai KBBI dan PUEBI.

 

2. Abstrak

Selanjutnya, yaitu abstrak. Apa itu abstrak? Nah, abstrak adalah ringkasan dari keseluruhan isi yang dibahas dalam karya ilmiah. Tujuannya, agar pembaca dapat membaca sekilas terkait isi, maksud, dan tujuan karya ilmiah secara ringkas. Abstrak umumnya dibuat kurang lebih hanya 250 kata dan menggunakan bahasa yang efektif serta informatif.

 

3. Pendahuluan

Struktur karya ilmiah berikutnya, ialah pendahuluan. Pendahuluan ini, terbagi menjadi 4 sub bab, di antaranya:

a. Latar Belakang Masalah

Berisi penjelasan teoritis dan faktual dari masalah yang akan dibahas. Latar belakang masalah ini dijelaskan secara singkat, jelas, dan logis.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam karya ilmiah berisi pertanyaan-pertanyaan dari masalah penelitian. Kamu bisa membuat rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah itu sendiri.

c. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berisi penjelasan mengenai tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tersebut.

d. Manfaat Penelitian

Sementara itu, manfaat penelitian berisi penjelasan mengenai manfaat, atau kontribusi apa aja yang akan dihasilkan dari hasil penelitian. Manfaat penelitian, biasanya diperuntukkan untuk perkembangan ilmu pengetahuan, bidang, atau masyarakat yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

 

4. Kerangka Teori

Lanjut, kita masuk ke bagian kerangka teori. Bagian ini akan memuat 2 hal, yaitu:

a. Landasan Teori

Berisi konsep yang menjadi dasar penelitian. Sehingga, karya ilmiah dapat disusun secara sistematis dan kredibel.

b. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian berisi kesimpulan sementara berdasarkan kerangka pemikiran atau landasan teori yang digunakan oleh peneliti.

 

5. Metode Penelitian

Nah, setelah itu, kita bisa menentukan metode penelitian yang mau kita gunakan. Metode penelitian sendiri dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan hasil yang valid.

Di bagian ini, kamu bisa menjelaskan jenis metode penelitian yang dipilih, konsep dan variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teori pengumpulan data, hingga melakukan analisis/pengujian data.

 

6. Pembahasan Penelitian

Baru deh, kita bisa menjalankan proses penelitian menggunakan bahan-bahan dan langkah-langkah yang sudah kita tentukan sebelumnya. Nah, proses penelitian tersebut, bisa kita jelaskan di bagian pembahasan penelitian. Tentunya, kamu harus menjelaskan secara runut, rinci, dan jujur ya, tanpa ada hasil atau proses yang direkayasa.

 

7. Penutup

Setelah menjelaskan mengenai hasil penelitian, selanjutnya, kamu bisa mengungkapkan kesimpulan dan saran dari penelitian tersebut. Kesimpulan ini, bertujuan agar para pembaca dapat mendapatkan informasi dari masalah yang diteliti. Sementara saran, bisa berupa pesan-pesan dari penulis/peneliti. Saran ini ditujukan untuk peneliti lain yang hendak melakukan penelitian di bidang yang sama.

 

8. Daftar Pustaka

Nah, jangan lupa ya, masukkan segala sumber referensi penelitian kamu dalam daftar pustaka. Dalam menuliskan daftar pustaka, biasanya akan menggunakan format yang telah ditentukan. Mulai dari tata cara penulisan nama, judul tulisan, nama penerbit, identitas buku/jurnal, hingga waktu terbit. Melalui daftar pustaka ini, karya ilmiah yang kamu buat, akan semakin kredibel.

Baca Juga: Contoh Daftar Pustaka & Cara Menulisnya Berdasarkan Sumber

 

9. Lampiran

Sistematika karya ilmiah yang terakhir adalah lampiran. Isinya berupa lampiran data yang diperoleh dalam proses analisis saat melakukan penelitian.

 

Kaidah Kebahasaan Karya Ilmiah

Karya ilmiah memerlukan penggunaan bahasa yang jelas, akurat, dan sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku. Berikut beberapa kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam membuat karya ilmiah:

 

1. Menggunakan Kata Impersonal

Karya ilmiah ditandai dengan pemilihan kata yang bersifat impersonal. Maksudnya, kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya penulis atau peneliti. Hal ini berbeda dengan jenis teks lain yang sifatnya non-ilmiah, seperti novel atau cerpen, yang pengarangnya bisa menggunakan kata ganti aku, kamu, atau dia.

 

2. Menggunakan Kata Baku

Pemilihan kata dalam karya ilmiah haruslah baku, sesuai KBBI. Tujuannya agar kata yang digunakan sifatnya tidak rancu dan tidak terpengaruh oleh bahasa lain.

 

3. Menggunakan Kalimat Efektif

Dalam menyusun karya ilmiah, hindari penggunaan kata atau frasa yang berulang tanpa alasan yang jelas. Pastikan kalimat yang dibuat sudah efektif, sehingga tidak bertele-tele dan membuat bingung pembaca.

 

4. Menggunakan Bahasa Denotatif

Bahasa denotatif adalah bahasa yang memiliki arti dan makna sebenarnya. Jadi, makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit, untuk mencegah timbulnya pemberian makna lain. Sehingga, pembaca mampu memahami karya ilmiah kamu dengan mudah.

 

5. Hindari Menggunakan Opini Pribadi

Karya ilmiah sebaiknya tidak mencantumkan pendapat atau sentimen pribadi dari penulis. Hindari juga memberikan penilaian dan komentar yang tidak relevan dengan isi karya ilmiah.

 

Bentuk Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah secara umum memiliki beberapa bentuk, tergantung tujuan dan sasaran pembacanya. Ada 3 bentuk karya tulis ilmiah, di antaranya adalah karya tulis ilmiah populer, semi formal, dan formal.

 

1. Karya Ilmiah Populer

Karya ilmiah populer diungkapkan dalam bentuk ringkas, ragam bahasanya populer atau lebih santai dan menarik dengan kalimat yang mudah dipahami, dan umumnya disukai banyak orang serta dapat dimuat di media massa. Contoh karya ilmiah populer, di antaranya paper, esai, feature, dan lain sebagainya.

 

2. Karya Ilmiah Semi Formal

Karya ilmiah semi formal memiliki penulisannya yang mengikuti kaidah bentuk formal, namun penyajiannya lebih sederhana. Contoh karya ilmiah semi formal dapat berupa laporan atau makalah.

 

3. Karya Ilmiah Formal

Penulisan karya ilmiah formal haruslah memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap. Contoh karya ilmiah formal, yakni skripsi, tesis, maupun disertasi.

Baca Juga: Berbagai Pemikiran Ilmiah dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah

 

Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Sekarang, yuk kita kenali apa saja jenis karya tulis ilmiah. Berikut penjelasannya:

 

1. Artikel

Artikel adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif tentang suatu masalah atau peristiwa. Biasanya, artikel jenis ini disebut juga sebagai artikel opini yang dapat kamu baca di surat kabar ataupun majalah. Sedangkan dalam konteks ilmiah, artikel ilmiah merupakan karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang ranahnya adalah penelitian dan keilmuan.

Baca Juga: Pengertian Artikel, Tujuan, Ciri, Struktur, Kebahasaan, Jenis & Contoh

Oleh sebab itu, artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran, kajian pustaka, ataupun hasil pengembangan sebuah proyek, yang keseluruhan harus berdasarkan fakta sehingga sifatnya objektif ya!

 

2. Makalah 

Kamu pasti pernah, ‘kan mendapat tugas sekolah untuk membuat makalah. Saat pertama kali mendengarnya, kamu penasaran nggak, tentang apa itu makalah?

Makalah adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah. Dalam penyelesaiannya, makalah juga mengandalkan data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar.

 

3. Skripsi

Karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) Skripsi merupakan karangan ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya.

Baca Juga: Bagaimana Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah?

Jenis karya tulis ilmiah

 

4. Kertas Kerja atau Work Paper

Pada dasarnya sama dengan makalah. Namun, dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.

 

5. Paper

Sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1, S2, atau S3. Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan.

 

6. Tesis

Karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2 atau pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang dilakukan individu yang bersangkutan.

 

7. Disertasi atau Ph.D thesis

Diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau tugas akhir untuk meraih gelar Dr. atau Doktor. Adapun dalam pengerjaannya, disertasi lebih berfokus mengemukakan hasil analisis oleh penulis, yang dapat dibuktikan kebenaran, kecocokan, dan keakuratan data dengan realita yang ada.  Disertasi harus berisi suatu temuan terbaru dari penulis itu sendiri yang bersifat  orisinal.

Nah itu tadi beberapa jenis karya tulis ilmiah. Kira-kira kamu sudah pernah menulis karya ilmiah yang mana nih?

 

Contoh Karya Ilmiah

KECERDASAN JAMAK PADA MANUSIA

(Kajian Teoritis tentang Kecerdasan Jamak yang Dimiliki Manusia)

Ayu N.

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya makalah in dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih atas bantuan darl pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangsih baik dalam bentuk materi maupun pikiran.

Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca agar di lain kesempatan dapat memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini.

Jakarta, November 2019

Penulis

 

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tuan Penulisan

1.4 Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kecerdasan

2.2 jenis-jenis Kecerdasan

2.3 Penerapan Teori Kecerdasan Jamak dalam Pendidikan

2.4 Kecerdasan Ganda dan Perubahan Paradigmatik Pembelajaran

2.5 Keunggulan dan Kelemahan Kecerdasan Jamak

BAB I PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia diciptakan unik. Inilah yang sejak lama dalam ilmu pendidikan dikenal dengan konsep perbedaan individual. Oleh karena itu, sistem klasikal sebenarnya tidak sesuai dengan konsep perbedaan individual karena sistem klasikal menganggap semua siswa yang ada dalam suatu kelas dipandang homogen.

Kondisi in lebih diperparah lag dengan penggunaan metode ceramah dalam proses belajar mengajar. Adanya metode ceramah, materi yang diajarkan sama, prasyarat kemampuan yang dimiliki siswa dianggap sama, tugas-tugas yang diberikan Kepada siswa juga sama, dan media dan alat peraga yang digunakan juga sama.

Akhirnya, hasil akhir pengetahuan, sikap, dan keterampilan atau yang disebut sebagai tujuan instruksional yang diharapkan juga sama, Bahkan tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur kompetensi siswa juga sama. Itulah karakteristik sistem klasikal dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan sistem itulah yang kemudian memperoleh kritik dari banyak pakar yang berpihak kepada sistem pendidikan individual, Salah satunya adalah Howard Gardner, seorang profesor ilmu saraf (neurology), dari Universitas Harvard pada tahun 1984 (Suparlan, 2004:1 98).

Kontribusi Gardner yang sangat besar dalam ilmu pendidikan dan ilmu pengetahuan pada umumnya adalah teori tentang kecerdasan ganda, sebagaimana tertuang dalam bukunya bertajuk Frame of Mind: The Theory of Multiple Intelligence yang menyebutkan tujuh tipe kecerdasan manusia, yakni sebagai berikut.

  1. Linguistic intelligence atau kecerdasan linguistik (bahasa).
  2. Musical intelligence atau kecerdasan musikal
  3. Logical-mathematical intelligence tau kecerdasan
  4. Visual/spatial intelligence atau kecerdasan visual/spasial
  5. Body/kinesthetic intelligence atau kecerdasan
  6. Ragawi/kinestetik
  7. Intrapersonal intelligence atau kecerdasan intrapersonal

 

Metode pembelajaran Multiple intelligences merupakan salah satu metode alternatif untuk mencairkan kebuntuan proses pembelajaran baik di sektor formal maupun informal. Multiple Intelligences pada awalnya merupakan Kerangka berpikir sebagai pengembangan dari konsep kecerdasan IQ (Intelligence Quotient).

1.2 Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian kecerdasan jarak?
  2. Apa saja macam-macam kecerdasan jamak tersebut?
  3. Bagaimana penerapan teori kecerdasan jamak dalam pendidikan?
  4. Apa saja keunggulan dan kelemahan kecerdasan jamak?

 

1.3 Tujuan Penulisan

  1. Agar mengetahui pengertian kecerdasan.
  2. Mengetahui Macam-macam kecerdasan.
  3. Mengetahui penerapan multi kecerdasan dalam pembelajaran.

 

1.4 Manfaat Penulisan

  1. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan jamak yang dimiliki manusia.
  2. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan musik manusia.
  3. Mengetahui aplikasi kecerdasan jamak dalam bidang pendidikan.

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Teori Multiple Intelligences tidak saja dapat diukur oleh kemampuan matematika, logika, dan bahasa sebagaimana konsep kecerdasan klasik, melainkan setidaknya ada delapan kecerdasan manusia yang dapat dikembangkan, Ke delapan jenis kecerdasan tersebut adalah kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis.

Teori Multiple Intelligences pada perkembangannya tidak saja merubah paradigma berfikir tentang kecerdasan tetapi juga menjelma menjadi metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga proses pembelajaran dapat menyenangkan dan tidak monoton.

3.2 Saran

Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh dan kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki makalah in dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran mengenai penyajian makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, T. 2002. Sekolah Para juara: Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan, Bandung: Kaifa.

Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Campbell, L, et al. 1996. Teaching and Learning through Multiple intelligences, Massachusetts: Allyn and Bacon.

Dalton, J. 1990. Creative Thinking and Cooperative Talk in Small Group, Australia: Thomas Nelson.

Dryden,G.S. 1999. Revolusi Cara Belajar: Keajaiban Pikiran. Bandung: Kaifa,

Fadli. 2010. Teori Kecerdasan Ganda.

Dalamhttp://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-kecerdasan-ganda, diakses pada 1 November 2019.

Meier, Dave. 2000. The Accelerated Learning Mandbook: A Creative Guide to Designing and Delivering Faster, More Effective Training Programs. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai pengertian, bentuk, jenis-jenis karya ilmiah, hingga contohnya. Semoga artikel ini mudah untuk kamu pahami ya!

Untuk menulis karya tulis ilmiah yang baik, kita juga harus mengetahui tentang sistematika karya tulis ilmiah. Hal ini supaya tulisan kita dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Yuk, belajar menulis karya ilmiah lewat video belajar beranimasi di ruangbelajar.

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Artikel diperbarui pada 19 Januari 2024.

Leo Bisma