Jenis-Jenis Pasar, Karakteristik & Contohnya dalam Ilmu Ekonomi | Ekonomi Kelas 10

Jenis-Jenis Pasar dalam Ekonomi

Artikel Ekonomi kelas 10 ini membahas tentang jenis-jenis pasar dalam ilmu ekonomi, disertai dengan karakteristik dan contohnya. Ada apa saja ya, kira-kira? Yuk, simak artikelnya!

 

Pernah tahu yang namanya Pekan Raya Jakarta atau yang biasa disingkat PRJ? Itu lho, tempat di mana ajang pameran terbesar di Indonesia digelar! Nah, kamu tahu nggak sih, PRJ itu merupakan salah satu contoh pasar, lho!

pekan raya jakarta (prj)

Pekan Raya Jakarta (Sumber: festival-indonesia.id)

 

“Hah? Emang iya?”

Iya, dong! Kalau mendengar kata ‘pasar’, mungkin yang ada di dalam pikiran kamu adalah tempat kotor, becek, lengkap dengan penjual ikan dan berbagai kebutuhan pokok lain. Eits, tapi ternyata pasar nggak cuma identik dengan hal-hal seperti itu ya, guys. Masih banyak jenis pasar lainnya selain pasar tradisional, salah satunya ya PRJ itu tadi.

Dalam ilmu ekonomi, pasar adalah suatu mekanisme yang menghubungkan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi ekonomi. Di sana, penjual dan pembeli saling bergantung satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan ekonomi masing-masing.

Para penjual akan berusaha mendapat keuntungan dari barang yang dijual, sementara para pembeli akan mencari barang atau jasa dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu, terjadilah aktivitas tawar menawar atas barang atau jasa yang diperjual belikan.

Baca Juga: Hubungan Pelaku Kegiatan Ekonomi dan Peranannya

Pasar memiliki beberapa ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan tempat lain. Berikut ciri-ciri pasar yang harus kamu ketahui:

ciri-ciri pasar

 

Selain PRJ, contoh pasar lainnya yaitu pasar malam yang identik dengan berbagai wahana permainan seperti carousel atau komidi putar, bianglala, dan lain sebagainya. Selain wahana permainan, di pasar malam biasanya juga banyak dijual berbagai makanan atau camilan seperti permen kapas berwarna-warni. Huft, jadi pengen ke pasar malam, deh. 🙁

Hmm… kalau gitu, jenis-jenis pasar itu ada banyak dong, ya? Nggak cuma pasar tradisional aja?

Yap! Jenis pasar itu ada banyak tergantung kriterianya. Jenis-jenis pasar ada apa aja, sih? Kita bahas satu per satu, yuk!

 

A. Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Jenis Barangnya

Berdasarkan jenis barangnya, pasar dibedakan menjadi dua jenis yaitu pasar homogen dan pasar heterogen.

1. Pasar Homogen

Pasar homogen adalah pasar yang menjual satu jenis barang saja. Contoh pasar homogen yaitu pasar burung yang hanya menjual aneka burung saja.

2. Pasar Heterogen

Pasar heterogen adalah pasar yang menjual berbagai jenis barang. Contoh pasar heterogen yaitu swalayan karena di dalamnya terdapat aneka jenis barang yang dijual belikan.

Baca Juga: Apa Saja Peranan Pasar dalam Ekonomi?

 

B. Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya

Berdasarkan waktu pelaksanaannya, pasar dibedakan menjadi empat jenis yaitu pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, dan pasar tahunan.

Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Waktu Pelaksanaan

 

1. Pasar Harian

Seperti namanya, pasar harian adalah pasar yang berlangsung setiap hari. Berhubung pasar ini tersedia setiap hari, barang-barang yang dijual adalah kebutuhan pokok manusia yang biasa dikonsumsi setiap hari juga. Seperti misalnya, sembako, alat mandi, dan lain sebagainya.

Kamu nggak akan menemukan barang-barang aneh kayak shockbreaker motor ninja di sini. Contoh pasar harian yaitu pasar tradisional.

2. Pasar Mingguan

Hayoo, kalau yang ini udah bisa ditebak, dong? Pasar mingguan adalah jenis pasar yang buka setiap satu minggu sekali. Jenis pasar seperti ini dapat kita temui di beberapa kota. Di Jakarta, misalnya.

Pasar-pasar ini bahkan diserap dan dijadikan nama daerah setempat. Seperti Pasar Jumat dan Pasar Minggu. Contohnya pasar mingguan di daerah Yogyakarta. Di sana, terdapat pasar mingguan bernama Pasar Wage, Pasar Kliwon, Pasar Legi, Pasar Pon, dan Pasar Pahing.

3. Pasar Bulanan

Pasar bulanan adalah pasar yang berlangsung setiap bulan. Biasanya, barang-barang yang diperjualbelikan di pasar bulanan adalah barang-barang khusus dan tersedia dalam jumlah banyak. Pasar ini biasanya terjadi karena momen-momen tertentu yang muncul setiap bulan.

Contoh pasar bulanan di antaranya, pasar-pasar yang ‘muncul’ di depan kantor pos, ketika tiba masa pembayaran pensiun. Selain itu, ada juga pasar di depan pabrik, yang ada saat masa karyawan gajian.

Baca Juga: Memahami tentang Target Pasar dan Faktor yang Mempengaruhinya

4. Pasar Tahunan

Nah, kalau yang ini tentunya pasar tahunan adalah pasar yang terjadi setiap setahun sekali. Pasar tahunan biasanya berlangsung di kota-kota besar di dunia. Barang yang diperjualbelikan pun bukan kebutuhan sehari-hari tapi bisa aja barang yang tidak dibutuhkan semua orang. Misalnya, mesin fotokopi, pameran mobil, alat-alat percetakan, dan lain sebagainya.

Sudah mulai terbayang belum seperti apa contoh pasar tahunan ini? Yup, Pekan Raya Jakarta adalah salah satunya. Di Yogyakarta pun juga ada contoh pasar tahunan, yaitu Pasar Sekaten.

jenis-jenis pasar

Pasar Sekaten di Yogyakarta (Sumber: bernas.id)

 

C. Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Luas dan Ruang Lingkupnya

Berdasarkan luas dan ruang lingkupnya, pasar dibedakan menjadi empat jenis yaitu pasar setempat, pasar daerah, pasar nasional, dan pasar internasional.

Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Luas dan Ruang Lingkup

 

1. Pasar Setempat (Lokal)

Pasar setempat adalah jenis pasar yang berada di suatu wilayah tertentu dan pedagang/pembeli di pasar itu merupakan warga di wilayah tersebut. Jadi, pasar ini kebanyakan dikunjungi oleh masyarakat di wilayah tersebut saja. Barang yang diperjualbelikan tentunya yang masih berhubungan dengan kebutuhan pokok.

Contoh pasar setempat, yaitu Pasar Tempel, Pasar Sleman, Pasar Godean, dan Pasar Prambanan.

2. Pasar Daerah

Pasar ini sebenarnya mirip dengan pasar setempat, tapi ruang lingkupnya sedikit lebih besar. Pasar daerah cenderung melingkupi wilayah kabupaten/kota dan provinsi. Biasanya, ukurannya besar, dan menjadi ikon dari daerah tersebut. Contoh pasar daerah, yaitu Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo, dan Pasar Johar di Semarang.

3. Pasar Nasional

Nah, kalau pasar nasional, tentu ruang lingkupnya lebih besar lagi, ya. Pasar nasional adalah pasar yang meliputi wilayah suatu negara tertentu. Contoh pasar nasional, seperti pasar uang dan pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI).

jenis-jenis pasar

Bursa Efek Indonesia (Sumber: market-bisnis.com)

 

4. Pasar Internasional

Terakhir yaitu pasar internasional. Pasar internasional adalah jenis pasar yang pembeli dan penjualnya berasal dari seluruh dunia. Contoh pasar internasional di antaranya, pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar karet di New York, pasar kopi di Santos, dan pasar intan di Amsterdam.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Pasar Bebas di Dunia

 

D. Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Barang yang Diperjualbelikan

Berdasarkan barang yang diperjualbelikan, pasar dibedakan menjadi empat jenis, yaitu pasar sumber daya produksi, pasar barang konsumsi, pasar jasa, dan pasar keuangan.

1. Pasar Sumber Daya Produksi

Pasar sumber daya produksi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang faktor produksi. Contoh pasar sumber daya produksi, seperti misalnya, bursa tenaga kerja.

2. Pasar Barang Konsumsi

Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi. Pasar-pasar tradisional yang biasa kamu datangi untuk membeli sayur-mayur itu termasuk ke dalam pasar ini.

3. Pasar Jasa

Pasar jasa adalah jenis pasar yang menjual berbagai jasa, seperti servis kendaraan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa kebersihan, dan sebagainya. Contoh pasar jasa di antaranya, bengkel, salon, lembaga les, dan masih banyak lagi.

4. Pasar Keuangan

Pasar keuangan adalah pasar yang memperdagangkan surat-surat berharga, seperti saham, obligasi, dan valuta asing. Contoh pasar keuangan, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

E. Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Jenis Transaksinya

Berdasarkan jenis transaksinya, pasar dibedakan menjadi dua jenis yaitu pasar konkret dan pasar abstrak.

1. Pasar Konkret

Pasar konkret adalah pasar yang penjual dan pembelinya bertemu langsung untuk melakukan transaksi jual beli. Contoh pasar konkret, yaitu pasar tradisional dan swalayan.

2. Pasar Abstrak

Pasar abstrak adalah pasar yang penjual dan pembelinya tidak bertemu langsung, tapi tetap bisa melakukan transaksi. Contoh pasar abstrak, yaitu toko-toko online atau online shop.

jenis-jenis pasar

Perbedaan pasar konkret dan pasar abstrak (Sumber: pexels.com)

 

F. Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Organisasinya

Menurut organisasi atau strukturnya, pasar dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Berikut penjelasannya:

1. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah jenis pasar dimana penjual dan pembeli memiliki informasi yang sama mengenai keadaan pasar. Barang yang diperjual belikan sejenis (homogen). Harga barang atau jasa pun ditentukan oleh kekuatan pasar. Penjual maupun pembeli juga bebas keluar masuk pasar.

Contoh pasar persaingan sempurna, yaitu pasar sayur mayur, pasar buah-buahan, toko baju di Tanah Abang.

2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Sementara itu, pasar persaingan tidak sempurna adalah jenis pasar dimana penjual dan pembeli memiliki kebebasan untuk menentukan harga dan jumlah barang yang ingin diperdagangkan. Barang yang diperjual belikan bersifat beraneka ragam (heterogen). Pasar persaingan tidak sempurna dibagi lagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

a. Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah pasar yang hanya memiliki satu penjual untuk satu jenis barang atau jasa tertentu. Contoh pasar monopoli, yaitu perusahaan BUMN PLN, perusahaan minyak bumi, perusahaan gas alam, dan lainnya

b. Pasar Monopsoni

Pasar monopsoni adalah pasar yang hanya dikuasai oleh satu pembeli untuk satu jenis barang atau jasa. Contoh pasar monopsoni misalnya, pedagang susu sapi murni yang hanya bisa menjual produknya ke satu pembeli di daerahnya.

c. Pasar Persaingan Monopolistis

Pasar persaingan monopolistis adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Barang yang dijual oleh para produsen sama, hanya dibedakan oleh ciri khasnya saja. Setiap penjual punya hak untuk melakukan monopoli terhadap produknya masing-masing. Namun, pembeli pun bebas untuk memilih produk yang diinginkan, sehingga pasar ini mengandung unsur persaingan dan monopoli.

Contoh pasar monopolistik adalah industri makanan atau minuman kemasan, perusahaan perabotan rumah tangga, industri pakaian wanita, dan sebagainya.

d. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah pasar yang memiliki jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang. Umumnya, jumlah produsen lebih sedikit dibandingkan konsumennya. Produk yang dijual juga biasanya sifatnya homogen. Contoh pasar oligopoli, yaitu perusahaan rokok, perusahaan kendaraan bermotor, perusahaan handphone, dan lain sebagainya.

e. Pasar Oligopsoni

Sebaliknya, pasar oligopsoni adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan hanya memiliki beberapa pembeli. Contoh pasar oligopsoni, misalnya perusahaan tembakau di sentra tembakau di Pulau Jawa,

Baca Juga: Peran IPTEK terhadap Perubahan Jenis dan Struktur Pasar

Wah, ternyata jenis-jenis pasar itu ada banyak, ya. Kamu sendiri paling sering belanja di pasar yang mana? Masih suka berbelanja ke pasar tradisional? Atau sudah beralih ke pasar abstrak semua? Coba tulis di kolom komentar beserta alasannya, ya!

Sekian pembahasan tentang jenis-jenis pasar dalam ekonomi. Kalau kamu ingin mempelajari materi seperti ini sambil menonton video pembelajaran beranimasi, lengkap dengan rangkuman dan latihan soal yang membantu kamu mendapatkan nilai bagus, yuk tonton lewat ruangbelajar!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

Alam S. 2013. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga.

https://pasla.jambiprov.go.id/pengertian-pasar-fungsi-ciri-dan-jenis/ (Diakses pada 11 Oktober 2023)

Sumber Foto:

Foto ‘Pekan Raya Jakarta’ [daring] Tautan: https://festival-indonesia.id/festival/Pekan-Raya-Jakarta-2018 (Diakses: 19 Oktober 2021)

Foto ‘Pasar Sekaten’ [daring] Tautan: http://www.bernas.id/amp/50639-pasar-malam-perayaan-sekaten-2017-tidak-ada-wahana-pertunjukan-lumba-lumba.html (Diakses: 19 Oktober 2021)

Foto ‘Bursa Efek Indonesia’ [daring] Tautan: https://market.bisnis.com/read/20170308/7/635123/pendapatan-naik-sifnifikan-laba-bersih-bursa-efek-indonesia-bei-melesat-192 (Diakses: 19 Oktober 2021)

Foto ‘Pasar Konkret’ [daring] Tautan: https://www.pexels.com/photo/adult-booth-business-buy-375896/ (Diakses: 19 Oktober 2021)

Foto ‘Pasar Abstrak’ [daring] Tautan: https://www.pexels.com/photo/person-using-black-and-white-smartphone-and-holding-blue-card-230544/ (Diakses: 19 Oktober 2021)

 

Artikel ini telah diperbarui pada 11 Oktober 2023.

Kenya Swawikanti