Pengertian Wawancara, Jenis, Teknik & Contoh Pertanyaannya | Bahasa Indonesia Kelas 8

pengertian wawancara

Saat melakukan penelitian, seringkali kita menggunakan teknik wawancara untuk mengumpulkan data. Tapi, tahukan kamu apa itu wawancara? Yuk, simak penjelasannya di materi Bahasa Indonesia kelas 8 ini!

 

Salah satu hal terpenting dalam penelitian adalah pengumpulan data yang nantinya diolah lebih lanjut untuk menghasilkan temuan. Salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah wawancara atau interview

Wawancara merupakan metode pengumpulan informasi yang paling umum digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari jurnalistik, penelitian, hingga rekrutmen kerja. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai wawancara supaya kamu bisa melakukan wawancara dengan baik dan benar. Langsung aja yuk, kita bahas!

 

Pengertian Wawancara

Apakah yang dimaksud dengan wawancara? Wawancara adalah suatu proses komunikasi antara dua pihak atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tertentu dari narasumber. Biasanya, wawancara dikemas dalam bentuk tanya-jawab. 

Narasumber atau disebut juga informan, dapat diartikan sebagai pihak yang mengetahui secara jelas mengenai suatu informasi atau pihak yang menjadi sumber informasi. 

Artinya, narasumber adalah pihak atau orang yang menjawab pertanyaan dalam wawancara berdasarkan pengetahuan, pengalaman, atau pandangannya. Sementara itu, orang yang mengajukan pertanyaan dalam wawancara disebut pewawancara atau penanya.

Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, atau menggunakan media lain yang lebih modern, misalnya video call.

 

Tujuan Wawancara

Tujuan wawancara bervariasi tergantung pada konteks dan bidang penggunaannya. Beberapa tujuan umum dari wawancara antara lain:

1. Untuk Mengumpulkan Data

Dalam penelitian, wawancara digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif dari informan maupun partisipan.

2. Mendapatkan Informasi Mendalam

Wawancara memungkinkan eksplorasi mendalam tentang topik tertentu, menggali detail yang tidak dapat diperoleh dari metode lain seperti survei.

3. Evaluasi dan Seleksi

Dalam proses rekrutmen, wawancara digunakan untuk mengevaluasi kemampuan, kepribadian, dan kesesuaian calon dengan posisi kerja yang ditawarkan.

4. Verifikasi Fakta

Wartawan sering melakukan wawancara untuk memverifikasi informasi dan fakta, atau mendapatkan pandangan langsung dari narasumber utama.

5. Pengembangan Hubungan

Dalam dunia bisnis, wawancara bisa digunakan untuk membangun hubungan baik dengan klien atau mitra.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Makalah Singkat beserta Struktur Penulisannya

 

Unsur-unsur Wawancara

1. Pewawancara

Pewawancara adalah orang yang mencari informasi yang berkedudukan sebagai penanya.

2. Narasumber

Narasumber atau informan atau orang yang diwawancarai berkedudukan sebagai penjawab pertanyaan atau pemberi informasi. Narasumber yang diwawancarai biasanya merupakan seseorang yang memiliki keterkaitan dengan perihal informasi yang diperlukan. Dalam hal ini, narasumber dapat berupa tokoh, ahli, atau orang biasa.

3. Tema

Tema sangat berperan dalam kegiatan wawancara. Dalam hal ini, tema menjadi pokok sekaligus pembatasan hal-hal yang dibicarakan.

4. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat dimana pewawancara dan narasumber melakukan sesi wawancara.

Kegiatan wawancara

Ilustrasi kegiatan wawancara (Sumber: gramho.com)

 

Jenis-Jenis Wawancara

Wawancara dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Berikut adalah beberapa jenis wawancara yang umum dilakukan:

1. Wawancara Terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, pewawancara akan mengikuti daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Jenis wawancara ini sering digunakan dalam survei dan penelitian karena memungkinkan konsistensi dan kemudahan dalam analisis data.

2. Wawancara Semi-Terstruktur

Dalam wawancara semi-terstruktur, pewawancara akan menggabungkan pertanyaan terstruktur dengan fleksibilitas untuk mengeksplorasi topik tambahan yang muncul selama wawancara. Pewawancara memiliki kebebasan untuk mengajukan pertanyaan lanjutan berdasarkan jawaban dari narasumber.

3. Wawancara Tidak Terstruktur

Dalam wawancara tidak terstruktur, tidak ada daftar pertanyaan yang tetap. Pewawancara akan bertanya secara spontan dan mengalir, sesuai dengan percakapan yang terjadi dengan narasumber. Jenis wawancara ini biasanya digunakan untuk wawancara mendalam dan eksploratif. Selain itu, jenis ini juga biasa dilakukan pada wawancara yang tidak dibatasi durasi.

4. Wawancara Kelompok

Wawancara kelompok adalah jenis wawancara yang melibatkan lebih dari satu narasumber. Jenis ini sering digunakan dalam diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) untuk mendapatkan berbagai pandangan dalam satu sesi.

5. Wawancara Klinis

Wawancara klinis adalah jenis wawancara yang digunakan dalam bidang psikologi dan medis untuk mengevaluasi kondisi mental atau kesehatan pasien.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Kata Pengantar berbagai Laporan dan Karya Tulis

 

Metode atau Teknik Wawancara

Terdapat beberapa metode wawancara atau teknik wawancara yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang diperlukan, di antaranya yakni:

1. Teknik Pertanyaan Terbuka

Merupakan teknik di mana pewawancara mengajukan pertanyaan yang memungkinkan narasumber memberikan jawaban yang panjang dan mendetail. Misalnya, “Bisakah Anda ceritakan pengalaman Anda dalam proyek ini?”.

2. Teknik Pertanyaan Tertutup

Merupakan teknik di mana pewawancara mengajukan pertanyaan yang membutuhkan jawaban singkat, seperti “Ya” atau “Tidak”. Misalnya, “Apakah Anda pernah bekerja di bidang ini sebelumnya?”.

3. Teknik Pertanyaan Mengikuti (Probing Questions)

Merupakan teknik di mana pewawancara mengajukan pertanyaan lanjutan yang mengikuti jalannya wawancara. Pertanyaan ini diajukan untuk mendapatkan klarifikasi atau informasi lebih dalam setelah jawaban awal. Misalnya, “Apa yang Anda maksud dengan ‘kompleks’ dalam proyek tersebut?”.

4. Teknik Pertanyaan Cermin (Reflective Questions)

Merupakan teknik di mana pewawancara mengajukan pertanyaan yang mengulangi jawaban narasumber, untuk memastikan pemahaman dan mengundang elaborasi. Misalnya, “Jadi, Anda merasa bahwa pendekatan tersebut sangat membantu, benar seperti itu?”.

5. Teknik Pertanyaan Kesimpulan (Summarizing)

Merupakan teknik di mana pewawancara mengajukan pertanyaan yang merangkum jawaban narasumber untuk memastikan semua poin penting telah dicatat dengan benar. Misalnya, “Jadi, berdasarkan percakapan ini, Anda mengatakan bahwa tantangan utama adalah komunikasi tim, betul begitu?”.

 

Contoh Pertanyaan Wawancara

Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan wawancara:

A. Contoh Pertanyaan Wawancara Penelitian dan Jurnalistik

  1. “Apa yang menjadi latar belakang Anda meluncurkan inisiatif ini?”
  2. “Bagaimana Anda melihat dampak dari kebijakan baru ini terhadap masyarakat?”
  3. “Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi dalam proyek ini?”
  4. “Apa pesan utama yang ingin Anda sampaikan kepada publik?”

 

B. Contoh Pertanyaan untuk Wawancara Kerja

  1. “Bisakah Anda ceritakan tentang diri Anda dan latar belakang profesional Anda?”
  2. “Apa yang membuat Anda tertarik dengan posisi ini?”
  3. “Bagaimana Anda menangani konflik di tempat kerja?”
  4. “Ceritakan tentang proyek atau tugas yang paling menantang yang pernah Anda tangani.”

 

Contoh Wawancara Singkat

Berikut adalah contoh teks wawancara singkat yang terdiri atas pertanyaan dari pewawancara beserta jawaban dari narasumber.

Leo: “Assalamualaikum, Bu. Saya Leo, apa saya boleh mewawancarai Ibu sebentar?”

Penjual: “Waalaikumsalam. Tentu saja boleh.”

Leo: “Terima kasih atas kesediaan ibu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang akan saya ajukan. Pertama, saya ingin bertanya, sejak kapan Ibu memulai bisnis warung ini?”

Penjual: “Saya sudah mulai usaha ini puluhan tahun lalu, tapi kalau tanggal tepatnya saya tidak ingat. Maaf, Nak.”

Leo: “Kalau untuk barang yang tersedia di warung ini, ada apa saja ya, Bu?”

Penjual: “Ada beberapa makanan yang saya jual. Mulai gorengan, mie, rawon, krupuk, lodeh, dan beberapa jenis minuman hangat juga dingin.”

Leo: “Mengapa Ibu akhirnya memilih untuk membuka usaha warung ini?”

Penjual: “Dulu saya sempat kebingungan dengan pekerjaan apa yang akan saya lakoni. Saya ini cuma lulusan SD, Nak. Sulit untuk mencari kerja waktu itu. Tapi, berhubung orang tua saya memiliki rumah yang cukup strategis dan juga mendapatkan warisan resep dari nenek saya, ya jadilah usaha warung ini.”

Leo: “Lalu apakah Ibu mengelola warung ini sendirian?”

Penjual: “Tidak, Nak. Saya dibantu oleh beberapa karyawan dan anak saya juga sering datang ke warung untuk membantu saya jika tidak memiliki tugas sekolah.”

Leo: “Di mana tempat Ibu biasanya membeli bahan-bahan yang akan digunakan untuk berjualan?”

Penjual: “yang biasanya bertugas untuk belanja bahan-bahan itu anak saya, dia sering beli bahan di pasar senen ujung jalan itu.”

Leo: “Warung Ibu ini kan sekarang sudah cukup eksis, lalu bagaimana cara ibu dulu dalam mempromosikan warung ini?”

Penjual: “Kalau bicara soal promosi, saya hampir tidak pernah melakukannya. Lalu kalau masalah toko ini eksis dan ramai hingga saat ini, mungkin itu karena letaknya yang strategis karena biasanya orang-orang makan di sini saat waktu-waktu tertentu, berangkat dan pulang dari pasar, misalnya.”

Leo: “Terima kasih atas informasi yang telah Anda berikan, Bu. Saya pamit pulang dulu, selamat sore, Bu…”

Penjual: “Iya, Sama-sama, selamat sore.”

Baca Juga: Kumpulan Contoh Proposal Kegiatan & Penelitian Berdasarkan Strukturnya

 

Contoh Teks Laporan Hasil Wawancara

Berikut adalah contoh wawancara yang telah dikemas dalam teks laporan hasil wawancara.

Judul: Wawancara dengan Kepala Desa mengenai Program Pemberdayaan Masyarakat

Tanggal Wawancara: 15 Mei 2024  

Lokasi Wawancara: Kantor Kepala Desa  

Pewawancara: Anisa Putri  

Narasumber: Bapak Andi Rahman, Kepala Desa Sukamaju

Ringkasan Wawancara:

Pada tanggal 15 Mei 2024, saya mengadakan wawancara dengan Bapak Andi Rahman, Kepala Desa Sukamaju, mengenai program pemberdayaan masyarakat yang baru saja diluncurkan di desa tersebut. Wawancara berlangsung selama satu jam di kantor kepala desa.

Bapak Andi menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelatihan keterampilan dan akses permodalan bagi usaha kecil. Menurutnya, program ini telah berhasil meningkatkan pendapatan warga sebesar 20% dalam enam bulan pertama.

Ketika ditanya tentang tantangan yang dihadapi, Bapak Andi menyebutkan bahwa keterbatasan anggaran dan kurangnya partisipasi awal dari masyarakat menjadi hambatan utama. Namun, melalui pendekatan yang lebih inklusif dan kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat, tantangan tersebut perlahan dapat diatasi.

Bapak Andi juga berbagi harapannya agar program ini dapat berkelanjutan dan menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa. Beliau berencana untuk mengadakan evaluasi berkala dan memperluas cakupan program ke sektor pendidikan dan kesehatan.

Kesimpulan:

Wawancara ini memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan, pelaksanaan, dan tantangan dari program pemberdayaan masyarakat di Desa Sukamaju. Inisiatif yang dilakukan oleh Bapak Andi Rahman menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

 

Cara Melakukan Wawancara yang Baik

Bagaimana cara melakukan wawancara yang baik? Apa yang harus dipersiapkan agar wawancara berjalan dengan lancar? Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan untuk melakukan wawancara yang baik dan benar:

1. Menentukan Topik Wawancara

Sebelum melakukan wawancara, kita harus menentukan topiknya, misalnya, tentang kesehatan, pendidikan, hiburan, olahraga, pemerintahan, dan kedisiplinan. Penentuan topik wawancara menjadi dasar untuk menentukan narasumber yang nanti akan diwawancarai.

2. Menentukan Narasumber

Setelah topik wawancara ditentukan barulah narasumber dipilih. Narasumber harus dipilih sosok yang benar-benar menguasai bidangnya. Dengan begitu, informasi yang diperoleh benar-benar informasi yang akurat dan diakui kebenarannya.

3. Persiapan

Pelajari latar belakang narasumber dan topik yang akan dibahas. Siapkan daftar pertanyaan yang relevan dan terstruktur.

4. Membangun Hubungan dengan Narasumber

Mulailah wawancara dengan percakapan ringan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan membangun hubungan baik dengan narasumber. Apabila wawancara dilakukan tanpa persiapan, apa yang seharusnya ditanyakan mungkin  justru tidak ditanyakan saat wawancara berlangsung. Dengan demikian, informasi yang diperoleh pun juga tidak lengkap.

5. Fokus dan Fleksibel

Tetap fokus pada tujuan wawancara, namun bersikaplah fleksibel untuk mengeksplorasi informasi tambahan yang mungkin muncul selama percakapan.

6. Mendengarkan Secara Aktif

Berikan perhatian penuh pada jawaban narasumber, gunakan teknik pertanyaan cermin dan teknik pertanyaan mengikuti untuk mendalami informasi yang diberikan.

7. Catat dan Rekam

Gunakan alat perekam serta catatan untuk memastikan semua informasi yang disampaikan narasumber terdokumentasi dengan baik.

8. Hormati Narasumber

Tunjukkan rasa hormat dan empati kepada narasumber, hindari interupsi yang tidak perlu, dan berikan waktu yang cukup bagi mereka untuk menjawab.

9. Tutup Wawancara dengan Baik

Akhiri wawancara dengan sopan dan ucapkan terima kasih atas waktu dan informasi yang diberikan oleh narasumber.

Baca Juga: Contoh Daftar Pustaka & Cara Menulisnya Berdasarkan Sumber

 

Contoh Soal Wawancara

Perhatikanlah kutipan wawancara berikut ini.

Pewawancara: “Selamat siang, Mbak. Apa Anda suka sinetron?”

Narasumber: “Tergantung ya. Kalau sinetron tersebut bertema keagamaan, mengedepankan nilai moral dan budaya.”

Pewawancara: “Bagaimana tren sinetron saat ini menurut Anda?”

Narasumber: “Meracuni generasi, Mas. Bagaimana tidak, lha tema seputar ”menembak” pacar, patah hati, dendam mertua, memburu kekayaan, dan pamer kemewahan. Tidak pantas buat adat ketimuran dan tidak pedagogis.”

Simpulan wawancara tersebut adalah….

  1. tayangan sinetron tidak mendidik
  2. film religi diminati
  3. film harus mengedepankan moral
  4. tayangan sinetron bervariasi

 

 

Jawaban: A

Pembahasan:

Berdasarkan wawancara tersebut, simpulan yang diperoleh adalah bahwa tayangan sinetron tidak mendidik. Hal itu ditunjukkan oleh komentar dari narasumber yang menyebut bahwa tayangan sinetron tidak pantas buat adat ketimuran dan tidak pedagogis.

Dengan memahami konsep dasar wawancara, jenis-jenisnya, teknik yang tepat, serta contoh-contoh pertanyaan dan laporan hasil wawancara, kamu dapat melakukan wawancara yang efektif dan mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk berbagai keperluan.

Sekian artikel mengenai wawancara. Semoga bisa menjadi acuan bagi kamu yang akan melakukan wawancara, baik wawancara untuk penelitian, maupun wawancara dengan tujuan lainnya. Jangan lupa untuk terus semangat belajar bersama Ruangguru!

CTA ruangbelajar

Referensi:

Wirajaya, Asep Yudha. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia: untuk SMP atau MTs kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

https://gramedia.com/literasi/wawancara/ (Diakses pada 23 Mei 2024)

https://info.populix.co/articles/wawancara-adalah/ (Diakses pada 23 Mei 2024)

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6881860/apa-yang-dimaksud-dengan-wawancara-ini-pengertian-unsur-serta-jenisnya (Diakses pada 23 Mei 2024)

Sumber Foto:

Ilustrasi wawancara. Tautan: https://gramho.com/profile/salm_keto/2327337806

Kenya Swawikanti